Ismail Fahmi menegaskan kehadiran teknologi AI seperti ChatGPT itu tidak dapat dihindari. Di perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa juga perlu mempelajari teknologi tersebut sehingga bisa menjadikan ChatGPT sebagai alat bantu pembelajaran.
"Tidak bisa dilarang karena justru dapat meningkatkan kualitas, namun dengan cara yang benar, harus bertanggung jawab," kata Ismail Fahmi.
Dia menyarankan, pembelajaran tentang teknologi ini bisa diawali dari kampus terlebih dahulu. Kampus sebaiknya membuat aturan misalnya AI Policy (Kebijakan soal AI) atau seperti kode etik disesuaikan pada masing-masing ranah, sehingga teknologi tersebut dapat digunakan tanpa merusak. "Harus dimininalisir dampak negatifnya," tegasnya. (Maysali/Humas)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI