Mohon tunggu...
Berita UMS
Berita UMS Mohon Tunggu... Penulis - Dikelola oleh Bidang Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta

UMS Unggul Mencerahkan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

ISETH ke-8 UMS, Ada 16 Negara Ikut Berpartisipasi

8 Desember 2022   08:04 Diperbarui: 8 Desember 2022   08:07 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ums.ac.id, SURAKARTA - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan pembukaan konferensi International Summit on Science, Technology, and Humanity (ISETH) ke-8 di Gedung Mohamad Djazman UMS, Senin (5/12).

ISETH tahun 2022 bertemakan "Academic Improvement for Recovery Acceleration" untuk percepatan pemulihan pascapandemi.

"Setelah lewat pandemi, banyak negara harus melakukan proses recovery untuk mengkompensasi 2 tahun kemarin, yang tumbuh pada level cukup rendah dalam banyak aspek. Negara membutuhkan banyak masukan tentang bagaimana mereka berakselerasi untuk recovery dengan dukungan-dukungan," ungkap Ketua Panitia ISETH 2022, Agus Ulinuha, S.T., M.T., Ph.D.

Dukungan tersebut salah satunya dari para akademisi dengan menyampaikan gagasan atau penelitiannya melalui publikasi internasional.

Wakil Rektor I, Prof., Dr., Harun Joko Prayitno mengatakan dalam ISETH ke-8 tahun 2022 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut dikarenakan lingkup penelitian yang lebih khusus, tema yang diangkat, pembicara, dan sebaran demografi dari peneliti yang berasal dari berbagai benua. Tercatat 16 negara mengikuti international summit ini.

Jumlah partisipan mahasiswa dalam konferensi internasional ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari sekitar 400 partisipan menjadi lebih dari 700 mahasiswa. Jumlah ini merupakan dampak kebijakan yang diambil UMS, yakni bebas ujian skripsi jika mengikuti presentasi dalam international summit ini.

Kegiatan publikasi ini juga menginginkan mahasiswa agar ketika lulus telah memiliki publikasi bereputasi.

"Targetnya adalah menaikkan talenta inovasi mahasiswa. Jadi nanti lulus, mahasiswa-mahasiswa itu sudah punya publikasi bereputasi, sudah punya resitasi, dan sudah punya indeksasi," kata Prof Harun.

Konferensi ini juga mengundang penerima Hadiah Nobel versi Indonesia, Achmad Bakrie Award 2022, yaitu Tonang Dwi Ardyanto, dr., Sp.PK., PhD. dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Penghargaan tersebut didapatkan atas inovasinya untuk membantu Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun