ums.ac.id, UMS - Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan kajian tarjih rutin dengan tema: "Fatwa Tarjih Tentang Gerhana dan Tuntunan Sholat Kusufain" yang dilaksanakan melalui Zoom Meeting dan TVMu.
Dr. H. Syamsul Hidayat, M.Ag., selaku Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberikan kajian untuk mempersiapkan agar keluarga besar Muhamamdiyah dan masyarakat umum melakukan sholat gerhana di lingkungan masing-masing.
"Puji syukur pagi ini dipertemukan oleh Allah bersilaturahim sekaligus mendalami agama kita. Pada hari ini qadarullah terjadi gerhana bulan," ungkap Dekan FAI UMS itu pada Selasa, (8/11).
Menurutnya, gerhana bulan pada bulan November ini melewati seluruh Indonesia, karena itu Majelis Tarjih memfatwakan dan menuntunkan keluarga Muhammadiyah khususnya, dan umat Islam pada umumnya, untuk menunaikan sholat sunnah gerhana bulan.
"Kalau bulan Oktober lalu terjadi gerhana Matahari, dari sudut pandang wilayah Indonesia tidak bisa dilihat, jadi tidak melewati Indonesia. Maka dari itu, Majelis tarjih tidak menuntunkan sholat gerhana, sehingga sholat gerhana hanya dilaksanakan pada wilayah yang dilewati," paparnya.
Berdasarkan maklumat putusan Tarjid dan Tajdid, gerhana bulan pada bulan Oktober ini dapat dilaksanakan setelah sholat magrib, tidak usah pulang dilanjutkan sholat badiah magrib, kemudian dimulai sholat gerhana, sampai menjelang waktu isya'.
"Setelah sholat selesai dilanjutkan khutbah singkat, kemudian dilanjutkan sholat isya'. Sholat gerhana dapat dilaksanakan setelah sholat magrib dan dilanjut sholat Isya untuk wilayah Surakarta atau Jawa Tengah pada umumnya," ujar Dosen UMS itu.
Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menghimbau pimpinan dan warga Muhamamdiyah, untuk datang dan menyaksikan untuk menunaikan sholat gerhana bulan, secara berjamaan serta melakukan pengamatan pada gerhana bulan dan ketika menyaksikan gerhana dengan berdzikir memuliakan Allah, mengagungkan Allah. Hal ini sesuai dengan surat Ali Imron 191.
"Dihimbau sembari menganjurkan sholat gerhana, tentu menuntunkan bagaimana sholat gerhana itu kemudian menjelaskan kembali dan menuntunkan kembali yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah, serta memperbanyak sedekah," paparnya.
Kemudian, lanjutnya Islam mengajarkan bahwa gerhana Matahari dan Bulan, adalah peristiwa astronomis peristiwa alam yang terjadi pada benda-benda langit dan juga tanda-tanda kebesaran Allah.