Kemudian, lanjutnya peserta yang datang ke kajian sekarang hanya mendapat hadiah tetapi tidak dapat hidayah. Sehingga yang susah dari melakukan amal dalam agama itu adalah "hadirnya hati". Jadi salat itu gampang tapi yang susah itu khusu' dalam sholat itu.
"Nanti akan ada 3 kesabaran yang diuji yaitu kesabaran dalam ketaatan, untuk tidak maksiat, dan sabar apapun musibahnya," ujar Ust. Wijayanto.
Dia menyampaikan, lalu bagaimana pengendalian terhadap cinta tersebut. Di mana cinta ada hukumnya bahwa orang kalau sudah cinta pasti akan mengikuti yang dicintainya. Jadi cinta itu butuh pengorbanan, tanda cinta itu adalah pengorbanan.
"Maka perlu membuat habit atau pembiasaan, pembiasaan hal-hal yang baik. Jadi dari kebiasaan itu akan menjadi karakter," tambahnya.
Menurutnya, orang Islam harus mau membuat perubahan, harus bangkit dari keterpurukan. Jangan pernah lelah menjadi orang baik dan tidak ada kata terlambat untuk melakukan yang baik.
"Harus membuat cinta dan cita, dua-dunya harus ditertibkan atau dirapikan. Kuncinya hanya dua, tulis apa aja yang akan direncakan, dan laksanakan apa yang sudah ditulis, tapi dengan komitmen yang rasional," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kita harus membuat resolusi, mencanangkan mimpi. Mimpi adalah kunci. (Fika/Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H