Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

2 Kursi Roda Elektrik Buatan Dosen Umsida Bantu Penyandang Disabilitas Jadi Wirausaha

11 Januari 2024   11:12 Diperbarui: 11 Januari 2024   11:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kursi ini tentu berbeda dengan kursi roda pada umumnya. Perakitannya disesuaikan dengan kekurangan penyandang disabilitas. Melalui inovasi ini, Dr Tasi bersama mahasiswanya telah membuat dua buah kursi.

"Saya sudah dua kali membuat kursi roda berkat hibah yang saya dapatkan. Yang pertama, Mas Bagus Tono, penyandang disabilitas fisik tangan dan kaki. Itu kami buatkan model kursi roda yang sesuai dengan kekurangannya," ujar dosen yang menyelesaikan gelar doktornya di ITS ini.

Setelah itu, sambungnya, dibuat lagi kursi roda elektrik untuk Choirul Huda, seorang wirausaha disabilitas fisik dengan usaha pulsa elektrik dan pembayaran-pembayaran lainnya yang menggunakan bantuan handphone. Ia merupakan penderita cerebral palsy (lumpuh otak) yang hanya bisa menggunakan tangannya saja dan menggantungkan pergerakan tubuhnya pada kursi roda tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah kursi roda yang bisa ia operasikan hanya dengan menggunakan jarinya.

Selain itu, kursi roda juga dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman dan sabuk pengaman. Joystick yang dibuat pun sesuai dengan kondisi tangan mengingat alat gerak utama Huda hanyalah tangan dengan cara menekan tombol di joystick tersebut.

"Dia kan juga salah satu wirausaha disabilitas binaan saya. Saat pertama bertemu, ia hanya menggunakan kursi roda manual, dan itu tidak cocok. Makanya saya membuat proyek ini bersamaan dengan adanya hibah prototipe dari Kemendikbud" tandas dosen yang telah mengajar selama tiga puluh tahunan tersebut.

Dari hasil karyanya ini, Dr Tasi berujar jika kedepannya, ada pihak yang bisa bekerja sama mengembangkan inovasinya ini agar bisa membantu para disabilitas fisik lebih produktif yang tentunya kursi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Baca juga: 3 Pola Asuh Anak yang Berlandaskan Kesetaraan Gender

Dan beberapa waktu lalu, empat wirausaha disabilitas fisik binaan Dr Tasi mendapat bantuan usaha dari  Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) kabupaten Sidoarjo. Dari bantuan itu, Dr Tasi berharap agar bantuan seperti ini bisa diberikan lebih menyeluruh dan kontinu.

Penulis: Romadhona S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun