Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Simak Sistem Pendidikan dan Pembelajaran yang Menarik di Umsida

3 Januari 2024   15:37 Diperbarui: 3 Januari 2024   15:44 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Podcast Umsida menyapa kembali hadir dan mengundang Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hana Catur Wahyuni ST MT. Siaran yang tayang pada Rabu, (20/12/2023) itu membahas mengenai sistem pendidikan dan pembelajaran yang diterapkan oleh Umsida.

Sistem Pendidikan Umsida

Sistem pendidikan dan pembelajaran di Umsida diciptakan variatif, inovatif dan memberikan karakter kepada mahasiswa, karakter itulah yang akan membedakan mahasiswa umsida dengan mahasiswa dari perguruan tinggi yang lainnya. Mahasiswa dibentuk agar sesuai dengan karakter dari akronim UMSIDA yaitu Uswah Mandiri Sinergi Integritas Dinamis Amanah.

Pendidikan Karakter

Karakter mahasiswa dibangun dengan diarahkan untuk mengikuti beberapa program yang dimiliki seperti Pendidikan Karakter Mahasiswa Umsida (PKMU). Dalam kegiatan ini mahasiswa mendapatkan edukasi mengenai ibadah, baca quran serta kajian-kajian islam lainnya. Sehingga mahasiswa mampu meningkatkan akidah dan akhlaknya mulai dasar.

Tak hanya itu, kurikulum di setiap prodi juga mengintegrasikan pendidikan Al Islam Kemuhammadiyahan. Dalam setiap kurikulum yang diberikan kepada mahasiswa dapat dikorelasikan dengan Al Islam menggunakan Alquran, Hadist dan lainnya.

"Sehingga mahasiswa dari hari ke hari akan mulai memahami dan terbiasa mengkorelasikan kehidupan dengan Al Islam kemuhammadiyahan dan itu akan menjadi budaya bagi dirinya ke depan," Ungkapnya.

Baca juga: Sejarah Penaklukan Palestina oleh Israel, dan Dunia Pun Tak Berkutik

Menerapkan Teknologi Digital

Kurikulumnya juga telah dikaitkan dengan perkembangan teknologi saat ini. "Misalnya di prodi Administrasi Publik, itu kami memberikan basis digital governance bagaimana mereka mampu mengelola sebuah pemerintahan berbasis dengan digitalisasi," Jelasnya

Selain itu, sambungnya "Misal di Prodi teknik industri, kami bekali semua dosen dan mahasiswa untuk menggunakan software-software yang berbasis digital". Hal ini berlaku di setiap prodi dan teknologi yang digunakan disesuaikan dengan bidang keilmuannya masing-masing.

Jadwal Kuliah Fleksibel

Sistem pembelajaran dan pendidikannya menerapkan jadwal pilihan yang bersifat fleksibel. "Kami memahami bahwa mahasiswa juga memiliki banyak kegiatan yang perlu mereka akomodir sehingga kami menyiapkan pilihan jam kuliah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka. Hal ini sudah kami siapkan secara struktur melalui sistem," Jelasnya.

Disamping fleksibel secara waktu, model pembelajarannya juga disiapkan Hybrid learning. Perkembangan saat ini memberikan jendela bahwa setiap orang seharusnya tidak dibatasi ruang dan waktu untuk belajar.

Jika di zaman dulu, ketika mahasiswa memiliki kegiatan pribadi Ia harus terbatas ruang dan waktu sehingga tidak dapat mengikuti perkuliahan, di Umsida saat ini hal itu bukan menjadi sebuah halangan. Melalui hybrid learning, mahasiswa dapat mengikuti kuliah secara online. "Hal ini ditujukan untuk memaksimalkan capaian pembelajaran mahasiswa dari kurikulum yang kami susun," Ujarnya.

Baca juga: Atasi Stress Mahasiswa Dengan Tadabbur Surat Al-Insyirah

Lulus Tanpa Skripsi

Sebelum adanya Undang Undang yang memberikan peraturan lulus tanpa skripsi, Umsida telah lebih dulu menerapkan hal ini sejak tahun 2022. "Kami memberikan fasilitas kepada mahasiswa agar bisa mempercepat kelulusan mereka. Di kampus ini kelulusannya hanya membuat artikel dan itu maksimal hanya 15 lembar semua sistem untuk program ini sudah kami siapkan mulai dari jurnal yang harus mereka publish, templatenya bagaimana. Sehingga mahasiswa tinggal datang membawa ide dan diarahkan dosen pembimbing menulis selesai sudah. insya Allah semua ini tidak memberatkan mahasiswa," Paparnya.

Selanjutnya "kami juga menerapkan skripsi dengan jalur alternatif. Kelulusan ini bisa menggunakan karya yang dimiliki oleh mahasiswa.  Kami akan konversikan itu sebagai sesuatu yang bisa digunakan untuk kelulusannya," Ungkapnya.

Tak hanya itu mahasiswa yang memiliki Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Karya Monumental atau Teknologi Tepat Guna, Prestasi Mahasiswa, Magang kerja industri dan Penulisan artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal imiah akan diakui sebagai pengganti skripsi.

"Tentu flexibilitas yang kami berikan kepada mahasiswa ini tujuan utama adalah mempercepat kelulusan mahasiswa kurang dari 4 tahun. Hal ini terbukti karena mahasiswa Umsida sudah banyak yang lulus 3,5 tahun tanpa skripsi," Ujarnya.

MBKM

Selain itu, Dr Hana bersama Umsida juga ikut menerapkan program pemerintah yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dijelaskan bahwa ada 8 bentuk kegiatan yang bisa diikuti mahasiswa baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Kami sudah memiliki banyak kerjasama dari luar negeri sehingga beberapa banyak mahasiswa bisa mengikuti magang ke luar negeri memegang ke perusahaan baik pemerintahan maupun swasta level nasional maupun internasional. Maka dari itu dengan berkuliah di Umsida mahasiswa memiliki waktu lebih panjang untuk hidup di luar negeri secara gratis," Ungkap wanita kelahiran Nganjuk tersebut.

Umsida memiliki beberapa macam program ke luar negeri. Selama mengikuti program luar negeri ini mahasiswa akan dibiayai penuh mulai dari biaya tempat tinggal, biaya transportasi hingga uang saku.

"Kuliah di Umsida tidak hanya duduk di kelas mendengarkan dosen, tapi mahasiswa saat ini diarahkan dan harus bisa kreatif sekaligus memiliki daya pikir yang kritis analitis dengan fleksibilitas yang dimiliki sistem pendidikan Umsida," Ujar Dr Hana sambil tersenyum.

RPL

Terakhir, Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) "untuk hal ini kami bersama pemerintah untuk membuka akses lebih besar bagi masyarakat artinya di RPL ini, Umsida membuka jalur dengan memberikan pengakuan kepada kompetensi masyarakat," Jelasnya.

Sebelum adanya kebijakan ini, masyarakat yang bekerja bertahun-tahun dan ingin berkuliah akan tetap menempun selama 4 tahun untuk emndapatkan gelar sarjana. Namun, saat ini para calon mahasiswa yang memiliki pengalaman kerja, pelatihan formal maupun non formal akan di akui dan dikonversikan. Sehingga bisa saja mendapatkan gelar sarjana hanya dalam kurun waktu 1-2 tahun. Lama kuliah yang harus ditempuh akan disesuaikan dengan pengalaman yang bisa dikonversikan.

Hal ini menjadi peluang yang sangat bagus bagi masyarakat yang ingin tetap fokus di dunia kerja tapi juga ingin mengembangkan karirnya, Umsida adalah jawaban paling tepat.

Selengkapnya saksikan podcast ini di youtube umsida1912

Penulis: Rani Syahda

*Humas Umsida

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun