Mengakhiri kajiannya, Dr Hidayatulloh menyampaikan satu ayat di dalam al-Qur'an surat As-Saff ayat 4, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. AS-Saff (61): 4),".
Dari ayat tersebut, Hidayatulloh merumuskan 5K, yaitu Kompak, Kuat/Kokoh, Kontribusi, Konsisten, dan Komitmen. Rumus ini digunakan untuk memastikan Muhammadiyah dan AUM akan terus berkembang dan meningkat, dan agar tidak terjadi keretakan apalagi perpecahan di dalamnya.
"Kekompakan yang dijalankan harus melahirkan kekuatan atau kekokohan, sehingga tidak mudah goyah, meskipun ada goyangan dan godaan yang besar. Untuk bisa mewujudkan kekuatan dan kekokohan, maka masing-masing harus memberikan kontribusi terbaiknya," imbuhnya.Â
Lihat juga: Presma Umsida Siap Buat Gebrakan Pergerakan Mahasiswa
Dan yang terakhir, tutur Dr Hidayatulloh, semua itu harus dijalankan dengan komitmen yang artinya, semua yang dilakukan harus bisa dipertanggungjawabkan. Tidak hanya dipertanggungjawabkan di dunia ini, tetapi sampai di akhirat nanti.Â
Penulis: Dian Rahma Santoso
Penyunting: Romadhona S.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI