Tema kepemimpinan disampaikan oleh Dr Hidayatullah, rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ketika mengisi kajian di kota Probolinggo. Setelah sebelumnya ia menjelaskan syarat dan kriteria pemimpin, selanjutnya Dr Hidayatullah menyampaikan pesan kepada masyarakat.
Dalam penyampaian materinya, wakil ketua PWM Jawa Timur itu mengutip dari Al-Quran, tepatnya dari surah Ash-Shaff ayat 4. Dalam surah tersebut dikatakan, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh".
Konsep 5K
Dari ayat itu, Dr Hidayatullah merumuskan konsep 5K, yaitu kompak, kekuatan, kontribusi, konsistensi, dan komitmen.
Baca juga: Dr Hidayatullah Ungkap 5 Syarat Pemimpin dan Pesan Kepada Pemilih
"K yang pertama adalah kompak. Jadi kita harus kompak memperjuangkan ini. Tidak boleh kelompok A ke utara,kelompok B ke selatan C ke barat, dan lain sebagainya. Kekompakan harus benar-benar diwujudkan," tandas Dr Hidayatullah di depan jamaah.
5K yang kedua, sambungnya, adalah kekuatan dan kekokohan. Menurut Dr Hidayatullah kompak saja belum cukup. Kekompakan yang diwujudkan itu sebisanya bisa melahirkan suatu kekuatan. Jadi satu sama lain harus saling menguatkan. Tapi kekompakan dan kekuatan itu akan tetap terjaga jika melakukan K yang ketiga yakni kontribusi.
Kalau ada tetangga yang pintar, dibujuk-bujuk untuk mendukung orang lain. "Kalau dia kekurangan ekonominya maka kita yang memberikan rasa aman itu. Orang kalau lapar dan tidak ada yang dipakai maka dalam pikirannya akan muncul darurat dan darurat itu boleh tapi kan itu bisa mengubah perjuangan kita," ujarnya.
Baca juga: Rakor dan Dialog Nasional Prodi Hukum Umsida, Jelaskan Pendidikan Hukum Era MBKM
Dr Hidayatullah menegaskan bahwa masing-masing individu harus memiliki kontribusi. Misalnya yang memiliki modal, ya bisa membantu dengan modalnya. Yang memiliki pemikiran, bisa membantu dengan pikiran. Lalu yang mempunyai kekuatan fisik, bisa membantu dengan fisiknya. Jika yang tidak punya semua itu, hanya punya kekuatan doa, maka bisa membantu melalui doanya.
Bagian 5K yang keempat adalah konsistensi. Dr Hidayatullah menegaskan, "Jika hari ini A besok A, dan seterusnya juga harus A. Dalam memilih pemimpin, meski misalnya diberi uang lima puluh ribu, kita tidak boleh menerima. Diberi seratus ribu juga tidak. Begitupun jika diberi duanratus lima puluh ribu dan seterusnya. Itulah yang dinamakan konsisten,".
5K yang terakhir adalah komitmen dan tanggung jawab. Apa yang telah dilakukan dunia ini tak hanya dipertanggungjawabkan di dunia saja.
Baca juga: Pemimpin Itu Dimusyawarahkan Bukan Diwariskan, Kata Rektor Umsida
"Tapi hal tersebut juga akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak," tutur Dr Hidayatullah menutup materi kajiannya.
Oleh: Dian Rahma S.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H