Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dr Hidayatullah Jelaskan Konsep 5K untuk Memilih Pemimpin

6 Desember 2023   13:01 Diperbarui: 6 Desember 2023   13:08 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tema kepemimpinan disampaikan oleh Dr Hidayatullah, rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ketika mengisi kajian di kota Probolinggo. Setelah sebelumnya ia menjelaskan syarat dan kriteria pemimpin, selanjutnya Dr Hidayatullah menyampaikan pesan kepada masyarakat.

Dalam penyampaian materinya, wakil ketua PWM Jawa Timur itu mengutip dari Al-Quran, tepatnya dari surah Ash-Shaff ayat 4. Dalam surah tersebut dikatakan, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh".

Konsep 5K

Dari ayat itu, Dr Hidayatullah merumuskan konsep 5K, yaitu kompak, kekuatan, kontribusi, konsistensi, dan komitmen.

Baca juga: Dr Hidayatullah Ungkap 5 Syarat Pemimpin dan Pesan Kepada Pemilih

"K yang pertama adalah kompak. Jadi kita harus kompak memperjuangkan ini. Tidak boleh kelompok A ke utara,kelompok B ke selatan C ke barat, dan lain sebagainya. Kekompakan harus benar-benar diwujudkan," tandas Dr Hidayatullah di depan jamaah.

5K yang kedua, sambungnya, adalah kekuatan dan kekokohan. Menurut Dr Hidayatullah kompak saja belum cukup. Kekompakan yang diwujudkan itu sebisanya bisa melahirkan suatu kekuatan. Jadi satu sama lain harus saling menguatkan. Tapi kekompakan dan kekuatan itu akan tetap terjaga jika melakukan K yang ketiga yakni kontribusi.

Foto Dian Rahma
Foto Dian Rahma
Kalau ada tetangga yang pintar, dibujuk-bujuk untuk mendukung orang lain. "Kalau dia kekurangan ekonominya maka kita yang memberikan rasa aman itu. Orang kalau lapar dan tidak ada yang dipakai maka dalam pikirannya akan muncul darurat dan darurat itu boleh tapi kan itu bisa mengubah perjuangan kita," ujarnya.

Baca juga: Rakor dan Dialog Nasional Prodi Hukum Umsida, Jelaskan Pendidikan Hukum Era MBKM

Dr Hidayatullah menegaskan bahwa masing-masing individu harus memiliki kontribusi. Misalnya yang memiliki modal, ya bisa membantu dengan modalnya. Yang memiliki pemikiran, bisa membantu dengan pikiran. Lalu yang mempunyai kekuatan fisik, bisa membantu dengan fisiknya. Jika yang tidak punya semua itu, hanya punya kekuatan doa, maka bisa membantu melalui doanya.


Bagian 5K yang keempat adalah konsistensi. Dr Hidayatullah menegaskan, "Jika hari ini A besok A, dan seterusnya juga harus A. Dalam memilih pemimpin, meski misalnya diberi uang lima puluh ribu, kita tidak boleh menerima. Diberi seratus ribu juga tidak. Begitupun jika diberi duanratus lima puluh ribu dan seterusnya. Itulah yang dinamakan konsisten,".

5K yang terakhir adalah komitmen dan tanggung jawab. Apa yang telah dilakukan dunia ini tak hanya dipertanggungjawabkan di dunia saja.

Baca juga: Pemimpin Itu Dimusyawarahkan Bukan Diwariskan, Kata Rektor Umsida

"Tapi hal tersebut juga akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak," tutur Dr Hidayatullah menutup materi kajiannya.

Oleh: Dian Rahma S.
Penulis: Romadhona S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun