Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Alasan dan Dampak Penggunaan New Media pada Orang Tua Milenial

2 Desember 2023   08:05 Diperbarui: 2 Desember 2023   08:20 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat juga: Peran Pemuda dalam Menjaga Keberagaman Harus di-Ejawantahkan Sebagai Generasi Emas 2045

Orang tua menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi dan berdiskusi tentang pola asuh anak. Ketika terjadi masalah, seperti demam pada anak, orang tua cenderung mencari solusi melalui media sosial. Mungkin dengan mengompres, melakukan bonding dengan anak, atau memberikan obat turun panas sesuai saran dokter.

Penggunaan media sosial di lingkungan keluarga, berdampak pada proses
pendidikan anak, diantaranya:

  • Dampak positif: menambah wawasan, memudahkan mengakses informasi, memudahkan mengerjakan tugas, belajar, dan berinteraksi dengan teman.
  • Dampak negatif : pornografi, menganggu aktivitas belajar, terdapat informasi negatif, ketergantungan, menjadi malas, lupa waktu, anti sosial, kecanduan game, mempengaruhi perkembangan mental anak, mempengaruhi berfikir kreatif, dan salah pergaulan.

Lalu? Bagaimana cara menanggulangi dampak negatif new media pada pendidikan anak?

  • Tidak ada salahnya orang tua mengecek isi HP anak secara berkala
  • Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anak, memberikan batasan dalam menggunakan media informasi digital, dan mengajarkan nilai moral dan religius
  • Orang tua bisa mengajak anak untuk mengikuti kesibukannya seperti masa atau menggambar
  • Memperbolehkan anak bermain media sosial di momen tertentu
  • Mengenalkan internet dengan bijak sesuai dengan usia anak.

Alasan penggunaan media sosial sebagai media pola asuh anak di era digital

Pada orang tua generasi milenial, kebutuhan data dan pemenuhan diri mendorong mereka untuk mencari dan menyebarkan informasi terkait pengasuhan. Kemajuan teknologi dan komputerisasi membuat mereka mendekati inovasi dalam pengasuhan, menggunakan internet sebagai sumber informasi utama mereka.

Ketika menghadapi kebingungan terkait masalah makanan anak atau persiapan jamban, orang tua milenial cenderung mencari jawaban terlebih dahulu di web (Google) daripada meminta saran kepada orang tua, dokter anak, atau individu berpengalaman. Perbedaan ini mencerminkan pergeseran signifikan dalam cara orang tua milenial mengakses informasi, dibandingkan dengan masa lalu di mana inovasi dan internet belum seumur sekarang.

Lihat juga: Setelah Dapat Hibah WCP, Dosen Umsida Hadiri WSFI 2023

Ada beberapa alasan mengapa wali milenial bergantung pada web sebagai sumber data pengasuhan:

  • Informasi yang dibutuhkan bisa didapat dengan cepat mereka tidak harus pergi ke ahli untuk berkonsultasi tentang kondisi anak mereka
  • Data yang ada di sebuah web sangat beragam dengan isu yang tengah berkembang. Datanya pun bisa ditemukan secara efektif
  • Menggunakan web orang tua dapat menghematpengasuha. Mereka tidak perlu membayar ke spesialis membeli buku atau pergi ke kursus pengasuhan
  • Memudahkan orang tua bertukar data dengan sesama orang tua. Mereka tidak merasa sendiri dan tidak merasa terhina untuk bertanya secara langsung karena mereka bisa menyembunyikan identitas.

Mulai masifnya penggunaan new media pada orang tua milenial dan risikonya

Penggunaan new media, termasuk Facebook, Google, dan WhatsApp, telah menjadi pilihan utama bagi orang tua dalam mencari informasi mengenai pola asuh anak. Namun, ada variasi dalam penggunaan media tersebut, dan beberapa orang tua hanya menggunakan beberapa dari mereka.

Oleh karena itu, orang tua di era digital perlu memahami aspek kesehatan mata anak, mendampingi anak sebagai generasi digital, dan mengatur penggunaan media digital sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.

Sumber: Poppy Febriana SSos MMedKom
Penulis: Romadhona S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun