Program diawali dengan deteksi perkembangan anak melalui tes psikologi dan observasi guru di kelas. Kegiatan konseling dilakukan secara tertutup/individual saat psikotes individual pada anak, dan konseling terbuka saat parenting.
2. Deteksi perkembangan anak
Deteksi tumbuh kembang anak dilakukan melalui psikotes individual dan observasi guru. Ringkasan hasil deteksi perkembangan anak disampaikan dalam bentuk laporan kepada orang tua sebagai informasi rahasia.
Komponen tes psikologi mencakup aspek motorik, verbal, kognitif, dan sosial. Kemandirian menjadi fokus perhatian karena menjadi permasalahan utama pada anak usia dini, mempengaruhi konsentrasi, dan kemampuan sosialisasi. Program ini memberikan gambaran hasil psikotes tentang aspek kemandirian anak untuk memberikan pemahaman lebih lanjut kepada orang tua dan guru.
3. Konseling
Kegiatan konseling bertujuan untuk mendalami masalah yang dihadapi anak dan persepsi orang tua. Konseling dilakukan secara tertutup (individual) saat sesi psikotes atau sesuai perjanjian waktu yang disepakati. Konseling juga dilakukan pada sesi parenting, khususnya dalam sesi tanya jawab. Partisipan konseling melibatkan orang tua atau wali murid, termasuk orang tua pengganti seperti nenek, kakek, atau tante.
Tujuan konseling bagi orang tua antara lain:
- Membantu orang tua menghadapi masalah yang terkait dengan anak.
- Memberikan pemahaman tentang masalah anak dan memberikan bantuan atau saran yang diperlukan.
- Membantu membangun hubungan yang baik antara orang tua murid dan pihak sekolah, khususnya dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan anak.
- Memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai program pendidikan.
- Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terbentuk hubungan yang lebih baik antara orang tua dan sekolah, serta memberikan dukungan yang efektif untuk mengatasi masalah ya ng dihadapi oleh anak.
4. Parenting
Kegiatan Parenting dilaksanakan di tiga sekolah Taman Kanak-kanak di awal semester pembelajaran. Materi parenting disesuaikan dengan permasalahan di setiap sekolah dan tema parenting mencakup topik seperti Masa Peka Belajar, Membangun Emosi Positif Anak, Bantu Aku Mandiri, Ayahku Tersayang, Ibuku Tercinta, Kaulah Teladanku, Child Abuse, Tumbuh Kembang Anak, Setiap Anak Istimewa, dan Komunikasi yang Mencerdaskan.
Tujuan kegiatan parenting mencakup antara lain:
- Menyamakan persepsi tentang pola asuh anak antara pihak sekolah dan orang tua.
- Menjelaskan tentang psikologi perkembangan anak.
- Memberikan tips atau saran mengenai permasalahan tumbuh kembang anak.
- Menyediakan konsultasi terbuka bagi wali murid.Memberikan gambaran tentang pola pembelajaran di sekolah.
- Melalui kegiatan parenting ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang seragam antara pihak sekolah dan orang tua terkait pola asuh anak.
Selain itu, memberikan wawasan mengenai psikologi perkembangan anak dan memberikan solusi atau tips untuk mengatasi masalah tumbuh kembang anak. Konsultasi terbuka juga menjadi platform untuk berkomunikasi secara efektif antara sekolah dan orang tua.
5. Evaluasi Program
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diakhiri dengan Evaluasi . Dari hasil polling yang diberikan kepada orang tua tentang perlunya parenting dalam kegiatan sekolah. Sebanyak 96 persen setuju parenting diadakan kembali, dan sebanyak 4 persen menyatakan tidak perlu ada parenting.
Dalam upaya mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini yang sedang
mengikuti pendidikan pra sekolah di Taman Kanak-kanak, diperlukan kegiatan yang dapat membantu mensinergikan pihak sekolah (guru) dengan orang tua.