Meski memiliki jadwal kegiatan yang cukup padat dia tetap bersemangat untuk menjalankan semua kegiatannya misalnya Saat kuliah Diah memilih untuk mengambil kelas malam agar paginya ia bekerja. Dan di sela-sela kegiatan kuliahnya, Diah juga aktif mengikuti organisasi Tapak Suci Umsida.
"Waktu itu saya berpikiran untuk ikut organisasi saja tanpa mengikuti lomba apapun. Tapi ketika latihan, terdapat seleksi yang akhirnya saya terpilih untuk mengikuti kompetisi. Pada awalnya saya bingung karena saya pasti akan kesulitan membagi waktu. Tapi berkat dukungan pelatih yang terus diberikan kepada saya, akhirnya saya juga aktif untuk mengikuti lomba," lanjutnya.
Pembagian jadwal kegiatan Diah cukuplah padat. Di pagi hari, ia harus bekerja. Lalu sore hari, ia harus latihan untuk mempersiapkan berbagai kompetisi. Dan di malam hari, ia harus mengikuti perkuliahan. Tentu Diah merasakan lelah yang cukup besar, terlebih harus jauh dari keluarga. Pernah satu waktu ia ingin keluar dari organisasi dan resign dari tempat kerja. Namun orang tuanya terus menyemangati Diah dan menasehatinya agar dia tidak terlalu memaksakan diri. Dari nasehat itulah, Diah kembali bersemangat untuk melakukan semua kegiatannya dengan penuh keyakinan.
Baca juga: Wisudawan Berprestasi Ini Tulis Puluhan Karya Terinspirasi Pesan Ali Bin Abi Thalib
"Umsida juga berperan penting dalam perjalanan karir saya. Pelatih yang sudah ahli dan terus mendukung saya, serta pembiayaan setiap kompetisi yang saya ikuti dari awal sampai akhir. Dan juga Umsida mengapresiasi mahasiswa yang telah menorehkan prestasi untuk Umsida," pungkas anak sulung dari dua bersaudara ini.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H