Kegiatan WCP kedua sebelum WSFI adalah kunjungan penerima WCP ke negara profesor. Dr Jamaaludin melaksanakan kegiatan ini selama 15 hari, sejak tanggal 1 sampai 16 Oktober 2023. Dalam kunjungan ini, Dr Jamaal berkolaborasi dengan Prof Kamaruzzaman Sopian yang berasal Universiti Kebangsaan Malaysia.
Kemudian, Dr Jamaal menjelaskan syarat profesor yang terlibat di program ini, "Saya harus mencari profesor untuk pelaksanaan WCP-nya dengan Beberapa syarat seperti dari perguruan tinggi yang memiliki QS di atas 100 dunia, dan H indeks Scopus yang dimiliki bernilai 90,".
Syarat dan keberlanjutan program
Untuk mengikuti rangkaian program ini, ada beberapa syarat yang harus dimiliki Dr Jamaal. Misalnya, memiliki H indeks Scopus 3, setidaknya memiliki lebih dari 20, memiliki track record penelitian yang dipublikasi, dan memiliki track record hak paten.
Hingga kegiatan WSFI digelar, Dr Jamaal telah melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan ini sejak awal tahun. Setelah itu di bulan Juni, ia dinyatakan lolos dalam program WCP. Pada awal Agustus, ia mulai menjalankan beberapa kegiatan tersebut.
Lihat juga:Â Atlet Bela Diri Ini Lulus Sebagai Wisudawan Berprestasi Umsida
Setelah sukses melaksanakan WCP dan menghadiri WSFI, Dr Jamaal menjelaskan rencana kedepan setelah ia mendapatkan ilmu dari kegiatan ini.
"Proposal yang saya usulkan untuk menerima hibah WCP tentang renewable energy. Nah, saya akan menyelesaikan artikel saya ini yang Insya Allah tahun ini selesai dan diterima. Itu nantinya bisa saya jadikan proposal untuk tahun depan dengan konsep yang lebih bagus karena masih ada kemungkinan untuk ikut lagi," pungkas Dr Jamaal dengan semangat untuk mengembangkan diri dan Umsida agar lebih dikenal di kancah nasional melalui hibah ini.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H