Saat ini, banyak tantangan yang harusdihadapi oleh wisudawan sebab berada pada era perubahan yang besar.Begitulah kira-kita kata ketua majelis dikti litbang pimpinan pusat PP Muhammadiyah, Prof Dr Bambang Setiaji MSi, yang memberikan sambutannya kepada para wisudawan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ke-42 program diploma, sarjana, dan pascasarjana. Beliau hadir tepatnya pada sesi 2 wisuda yang digelar Sabtu lalu (11/11/2023).
Menurutnya, Umsida merupakan kampus yang sangat bagus dan selalu berkembang mengikuti teknologi. Di dalam peta majelis Dikti, Umsida merupakan salah satu kampus yang masuk dalam 10 besar universitas terbaik PTMA.
Baca juga: Anggota Pleno Majelis Dikti Litbang: Semoga Kalian Menjadi Sarjana yang Sujana
"Kami, Majelis Dikti Litbang sebagai kapten dari universitas-universitas Muhammadiyah untuk mengembangkan PTMA di seluruh Indonesia, mengucapkan selamat kepada wisudawan yang telah menyelesaikan tugas di Umsida," ujar Prof Bambang membuka sambutannya.
Selanjutnya, ia menjelaskan yang akan dihadapi oleh wisudawan. Apalagi mengingat saat ini, perkembangan industri teknologi yang banyak mengalami perubahan.
Tantangan di era society 5.0
"Kami peringatkan bahwa adik-adik lulus pada abad di mana perubahan-perubahan yang dahsyat sedang terjadi, yaitu era 5.0," tuturnya.
Prof Bambang melanjutkan bahwa wisudawan saat ini telah melewati 4 masa industri. Yang pertama yakni industri 1.0 yang disebut dengan industri pertanian pertanian yang menjadi aktivitas sehari-hari masyarakat pada saat itu dijadikan sebagai sumber industrinya. Lalu perkembangan industri 2.0 yang menjadikan peternakan sebagai sumber utama perindustrian.
Baca juga:Â Ketua BPH Umsida Jelaskan Peran Lulusan Muhammadiyah di dalam Masyarakat
Energi listrik dan uap menjadi sektor utama pada masa industri 3.0. Di industri 4.0 menjadikan internet sebagai alat utama untuk melakukan berbagai aktivitas. Dan saat ini adalah industri 5.0 di mana penggunaan internet lebih intens dan dikombinasikan dengan kebutuhan yang lebih kompleks.
"Jadi adik-adik berada dalam era perubahan yang dahsyat sekali. Oleh sebab itu, kami harapkan adik-adik tetap belajar jangan takut dan kaget. Ini adalah masa di mana keterbukaan yang luar biasa karena dampak internet," sambungnya.
Prof bambang mencontohkan perubahan yang ada di dunia, "Dulu, barang yang berasal dari Cina, untuk sampai ke Indonesia harus melalui suatu jaringan etnik, dan itu wajar. Jika kita punya usaha pastilah disalurkan kepada yang kenal dulu,".
Namun dengan adanya internet saat ini, hal tersebut sudah hilang karena telah terjadi demokratisasi ekonomi di mana tiap kota saling bersaing. Ditambah dengan kemunculan internet, memungkinkan orang pribumi yang pergi ke Cina yang sebagai tengkulak dan membawa kembali produk tersebut ke Indonesia dengan harga yang sama.
Baca juga: Wakil Ketua PWM Jatim Apresiasi Umsida dan Wisudawan 2023
"Internet adalah era dimana kita menjadi lebih transparan dan semua orang sama. Era di mana kami harapkan demokrasi ekonomi dan politik akan lebih baik lagi kedepannya," pungkasnya.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H