Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wisudawan ini Buktikan Anak Seorang Buruh Serabutan Bisa Menjadi Sarjana dan Berprestasi

17 November 2023   16:20 Diperbarui: 17 November 2023   16:23 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wisudawan Umi Latifah buktikan seorang anak buruh serabutan bisa jadi sarjana bahkan wisudawan berprestasi pada Wisuda ke 42 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang diselenggarakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Sabtu (11/11/2023).

Wanita yang akrab disapa Umi ini berhasil lulus dari prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan dinobatkan menjadi wisudawan berprestasi karena telah meraih Juara  2 Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Tahun 2021.

Cara Umi Berkarya dan Berprestasi

Wanita kelahiran Sidoarjo pada 28 Maret 2000 ini mengawali bidang puisi pada masa kuliah, "dari sebelum kuliah saya sendiri tidak terlalu dalam menggeluti bidang puisi ini. Namun karena rasa ingin menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menulis karya puisi saya mengikuti perlombaan cipta puisi akan tetapi yang pertama ini belum mendapatkan rezeki menjadi juara. Kemudian dikesempatan kedua yang diselenggarakan UIN Malang Alhamdulillah saya mendapatkan juara 2," terangnya.

Menciptakan karya puisi bukanlah hal yang mudah. Namun Umi mempunyai cara khas untuk mencari inspirasi sebelum menciptakan karya puisi. Ia biasa mendengarkan musik dengan instrumen sedih atau galau. Karena Ia merasa dengan mendengar musik tersebut Ia akan lebih menghayati dan meresapi setiap kata yang  dituliskan. Karena baginya menciptakan sebuah karya membutuhkan waktu dan ketenangan dalam hati agar bisa menciptakan sebuah karya yang indah.

Baca juga: Berani Keluar Dari Zona Nyaman, Membuatnya Menjadi Wisudawan Berprestasi

Selain itu, Umi selama masa perkuliahan aktif mengikuti beberapa organisasi yakni Hima dan BEM. Umi juga membuka bimbingan belajar bagi anak-anak sekitar rumahnya.

"Dari beberapa kegiatan yang saya ikuti saya mengatasi agar waktu yang ada tidak terbuang sia-sia dimulai pada pagi hari saya fokus pada kuliah dan organisasi, dilanjutkan dengan sore sampai malam untuk mengajar bimbingan belajar dan ditutup dengan mengerjakan tugas-tugas kuliah lain," jelasnya.

Kisah Umi Dipandang Sebelah Mata Menjadi Anak Buruh Serabutan

Umi merupakan putri tunggal pasangan Kadar dan Pujiati. Keluarga yang cukup sederhana ini mampu membuat Umi menggapai kesuksesannya. "Ibu saya sebagai ibu rumah tangga dan bapak saya setiap hari adalah seorang buruh serabutan. Biasa bapak saya buruh mencari makanan ternak kambing milik dari saudara ibu. Terkadang beliau juga menjadi buruh tani ketika musim sawah dimulai," ungkapnya.

Meski dalam kondisi yang tidak mudah, kedua orang tua Umi terutama sang ayah memilih bekerja keras demi putri tercinta dapat berkuliah dan meraih gelar sarjana. "Banyak sekali orang yang beranggapan bahwa keinginan saya melanjutkan studi ke perguruan tinggi itu merupakan hal yang mustahil dengan kondisi ekonomi keluarga saya. Bahkan hal ini juga pernah saya alami dimana orang-orang beranggapan orang tua saya tidak akan mampu membiayai saya hingga jenjang SMA. Alhamdulillah atas kehendak Allah SWT, saya dan kedua orang tua saya bisa berjuang hingga saya lulus kuliah," jelasnya.

Baca juga: Tak Bisa Melihat Akibat Covid 19, Wisudawan Ini Tuntaskan Kuliah dengan Segudang Prestasi

Merupakan suatu kebahagiaan bagi Umi dan orang tuanya, atas gelar wisudawan berprestasi yang telah Ia raih. Tak hanya itu, Umi berhasil membuktikan bahwa seorang anak buruh serabutan bisa menjadi seorang sarjana bahkan meraih gelar wisudawan berprestasi

Tak lupa Umi juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada para dosen yang membimbingnya "saya ucapkan terima kasih kepada Bu Ruli Astuti MPd karena beliau juga yang telah membimbing saya dalam perlombaan cipta puisi tersebut. Tak lupa kepada Bu Dr Ida Rindaningsih MPd yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan tugas akhir saya," tandasnya.

Penulis: Rani Syahda Hanifa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun