Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips dari Atlet Taekwondo yang Jadi Wisudawan Berprestasi: Waktu Bukan Diatur, Tapi Diciptakan

14 November 2023   16:23 Diperbarui: 14 November 2023   16:24 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adin merupakan anak yang patuh kepada orang tua, bela diri sudah menjadi bagian hidupnya sejak yang kecil. Makanya, ia menikmati kegiatan tersebut dan menjadikannya sebuah kebiasaan. Keluarga Adin lebih memprioritaskan pendidikan karena menurut mereka, menjadi atlet tidaklah mudah. Dan anak tunggal Adin kerap meninggalkan dua orang tuanya untuk mengikuti pertandingan atau latihan.

Cara menghindari kejenuhan dan kesulitan

Rutinitas yang cenderung monoton tidak membuat Adin merasa jenuh. Bahkan, Adin dan ayahnya telah sepakat sejak dulu untuk tidak mengadakan liburan keluarga. Alasannya karena alat taekwondo yang cukup mahal dan tidak semua alat yang bisa bertahan lama, membuat mereka harus rajin mengatur keuangan. Selain itu, jadwal latihan dan pertandingan yang cukup padat membuat Adin tidak memiliki waktu untuk berlibur.

Untuk menggantikan waktunya tersebut, ia hanya memerlukan waktu sejenak untuk cheating time.

"Kalau saya luang itu kan tidak ada liburan, jadi biasanya di sela-sela latihan itu saya ngobrol saja dengan teman-teman," Terangnya.

Lihat juga: Wisudawan Terbaik Magister Manajemen: Kuliah Singkat, Tugasnya yang Berat

Selain itu, lanjut Adin, atlet tidak bisa memakan makanan sembarangan. Ketika ia dalam kondisi tertentu, Adin diperbolehkan untuk makan makanan pedas dan juga meminum es. Hal kecil itu merupakan satu kesempatan yang bagus bagi Adin untuk sejenak menghilangkan kejenuhannya.

Saat kuliah, Adin pernah merasa kesulitan membagi waktu karena jadwal kuliah yang berubah-ubah akan mempengaruhi jadwal latihannya. Oleh karena itu, ia memiliki prinsip bahwa waktu tidak perlu diatur, melainkan diciptakan.

"Jadi kita yang menciptakan waktu. Misalnya saya di sela-sela latihan, entah itu 10 atau 15 menit saya gunakan untuk mengerjakan laporan dan tugas lainnya. Itu saya terapkan sejak dulu. Jadi walaupun saya jadwalnya padat, tapi saya memanfaatkan waktu luang tersebut untuk mengikuti bimbel online," Sambung perempuan berusia 22 tahun itu.

Bahkan pada saat semester lima kuliahnya, Adin mendirikan sebuah klub taekwondo bernama Hay Taekwondo Club. Ia harus bolak balik mengurus dokumen akte kenotariatan agar diakui oleh Kemenhumham. Dan saat itu juga, ia sedang berada di waktu paling produktif selama menjadi mahasiswa. 

Menjadi wisudawan berprestasi

Saat dilebatkan sebagai wisudawan berprestasi Adin sama sekali tidak menyangka hal tersebut. Namun ia merasa senang dan bangga karena menurutnya Tidak semua orang bisa dipanggil saat wisuda sebagai wisudawan berprestasi

"Saya memang sudah sering dipanggil sebagai seorang juara dan mendapat penghargaan. Namun tetap saja menjadi wisudawan terbaik tidak bisa dirasakan semua orang. Dan ini bukan tentang taekwondo," Ujar Adin.

Langsung lanjut S2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun