Lihat juga: Fortama Perdana FPIP di Kampus 3 Umsida
"Yudisium bukanlah akhir dari perjuangan mahasiswa. Justru ini adalah awal dari kalian semua untuk menempuh seluruh proses kehidupan. Karena pada hakikatnya, hidup hanya satu kali. Oleh karena itu, kita harus bisa menjadi manfaat bagi sesama," Tutur Dr Septi.
Sepanjang sejarah, lanjutnya, kerja keras bapak dan ibu dosen serta para mahasiswa, akhirnya FPIP bisa melaksanakan yudisium dengan peserta sebanyak sepanjang sejarah FPIP.
"Almamater yang kalian gunakan sekarang, mungkin adalah almamater yang kalian pakai untuk terakhir kalinya. Setelah ini, kalian akan dikukuhkan oleh rektor ketika melalui prosesi wisuda besok. Teruntuk bapak ibu dosen, terima kasih juga atas dedikasinya selama memimpin mahasiswa karena salah satu capaian akreditasi adalah ketepatan waktu lulus mahasiswa," Lanjutnya dengan emosional.
Terakhir, dekan yang juga menjadi dosen pendidikan IPA ini berpesan kepada mahasiswa yang di yudisium kali ini agar tetap menjaga nama almamater. Karena selanjutnya, mahasiswa sudah berpredikat sebagai alumni Umsida. Ia berharap agar nantinya mahasiswa bisa menjadi lulusan yang memiliki pekerjaan sesuai dengan apa yang telah diproyeksikan.
Lihat juga: KKN-T Stunting Umsida Buat 14 Program Kerja, Simak Selengkapnya
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H