Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah mendapatkan Durat Keputusan (SK) izin pembukaan Prodi Kedokteran Gigi dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia pada Rabu (18/10/2023).
Dengan diterimanya surat keputusan ini, Umsida akan mulai menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2024-2025. Pendaftaran tersebut akan dibuka pada Desember 2023.
Umsida menyiapkan Prodi Kedokteran Gigi ini dalam waktu yang relatif singkat, yakni sejak April hingga Oktober 2023 Umsida telah menerima SK. Dengan dibukanya prodi Kedokteran Gigi ini, Umsida telah menyiapkan beberapa komponen sistem persyaratan untuk membuka prodi baru dan penerimaan mahasiswa baru.
Proses setelah SK turun
"Jadi setelah surat keputusan ini turun, tim Fakultas Kedokteran Gigi sudah berjalan untuk mempersiapkan pembukaan pendaftaran mahasiswa baru, materi tes masuk, dan sistem seleksi," ujar rektor Umsida, Dr Hidayatullah MSi.
Lihat juga: Ketua Umum PP Muhammadiyah Resmikan Gedung FKG Umsida
Kesiapan lainnya, lanjut Dr Hidayatullah, di prodi baru Umsida ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti gedung perkuliahan yang berada di kampus 1 Umsida, laboratorium untuk praktikum, dosen pengampu, serta kurikulum yang sudah disesuaikan.
Selain itu, ada pula rencana lain untuk menunjang perkuliahan mahasiswa. Diantaranya seperti pelatihan dosen yang berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair), mengembangkan rencana pembelajaran semester, dan peningkatan jabatan fungsional dosen.
Dr Hidayatullah melanjutkan, "Ke depannya, kami menargetkan dosen FKG sudah memiliki NIDN. Untuk saat ini masih enam dosen, selanjutnya kami akan terus berusaha untuk dosen lainnya bisa memiliki NIDN supaya bisa melakukan riset dan inovasi, serta bisa mengurus jabatan lektor,".
Dr Hidayatullah sendiri menargetkan dosen FKG harus bergelar doktor minimal dua orang yang diajukan di tahun ini. Lalu pada tahun 2027, program doktor tersebut sudah selesai dan FKG bisa terakreditasi baik sekali.
Dengan persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di prodi ini, Umsida juga mempersiapkan mahasiswa yang berkompeten untuk bisa menjadi mahasiswa Kedokteran Gigi Umsida.
"Untuk mahasiswa, kita akan membuka kuota sebanyak 25 mahasiswa. Nantinya, mereka akan melalui proses seleksi yang berbeda dengan prodi lainnya. Hal ini dikarenakan tingkat keilmuan pada bidang kedokteran dan bidang lainnya cukup berbeda. Jadi, antara beban keilmuan dan mahasiswa harus proporsional," ujar wakil ketua PWM Jawa Timur ini.
Lihat juga:Â Serah Terima Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Umsida oleh Pimpro Kepada Rektor Umsida
Rencananya, proses penerimaan 25 mahasiswa baru ini dibagi menjadi dua gelombang. Yang pertama pada Desember 2023 hingga April 2024, sedangkan gelombang kedua dibuka pada Mei sampai Juli 2024.
Kuota maba kedokteran gigi
Jika dalam dua gelombang tersebut, ujar rektor Umsida, belum menemukan calon mahasiswa baru yang memenuhi kriteria, maka Umsida akan membuka gelombang selanjutnya. Lebih rinci lagi, dari 25 mahasiswa barunya, 25% dari mereka akan dialokasikan untuk kuota calon mahasiswa baru yang berada di luar Jawa, khususnya Indonesia bagian timur.
Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Sesuai dengan salah satu alasan Umsida membuka prodi kedokteran gigi, yakni karena jumlah antara nakes dan masyarakat Indonesia, apalagi di pulau Jawa dan di luar pulau Jawa yang tidak seimbang. Oleh karena itulah, Umsida mengalokasikan 25% kuota maba untuk mereka yang berada di luar Jawa.
Lihat juga: Umsida Andil di Ajang Rekor Muri Aksi Nasional Fisioterapi di 34 Provinsi
Hal ini ditujukan agar nantinya setelah lulus dari Umsida, mereka bisa kembali dan mengabdi di daerah asalnya sehingga hal tersebut mampu menyeimbangkan dan memeratakan nakes di Jawa dan luar pulau Jawa.
Penulis: Romadhona S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H