"Untuk mahasiswa, kita akan membuka kuota sebanyak 25 mahasiswa. Nantinya, mereka akan melalui proses seleksi yang berbeda dengan prodi lainnya. Hal ini dikarenakan tingkat keilmuan pada bidang kedokteran dan bidang lainnya cukup berbeda. Jadi, antara beban keilmuan dan mahasiswa harus proporsional," ujar wakil ketua PWM Jawa Timur ini.
Lihat juga:Â Serah Terima Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Umsida oleh Pimpro Kepada Rektor Umsida
Rencananya, proses penerimaan 25 mahasiswa baru ini dibagi menjadi dua gelombang. Yang pertama pada Desember 2023 hingga April 2024, sedangkan gelombang kedua dibuka pada Mei sampai Juli 2024.
Kuota maba kedokteran gigi
Jika dalam dua gelombang tersebut, ujar rektor Umsida, belum menemukan calon mahasiswa baru yang memenuhi kriteria, maka Umsida akan membuka gelombang selanjutnya. Lebih rinci lagi, dari 25 mahasiswa barunya, 25% dari mereka akan dialokasikan untuk kuota calon mahasiswa baru yang berada di luar Jawa, khususnya Indonesia bagian timur.
Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Sesuai dengan salah satu alasan Umsida membuka prodi kedokteran gigi, yakni karena jumlah antara nakes dan masyarakat Indonesia, apalagi di pulau Jawa dan di luar pulau Jawa yang tidak seimbang. Oleh karena itulah, Umsida mengalokasikan 25% kuota maba untuk mereka yang berada di luar Jawa.
Lihat juga: Umsida Andil di Ajang Rekor Muri Aksi Nasional Fisioterapi di 34 Provinsi
Hal ini ditujukan agar nantinya setelah lulus dari Umsida, mereka bisa kembali dan mengabdi di daerah asalnya sehingga hal tersebut mampu menyeimbangkan dan memeratakan nakes di Jawa dan luar pulau Jawa.
Penulis: Romadhona S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H