Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ini Ternyata Kunci Sukses Prodi Kebidanan Umsida

22 Oktober 2023   00:56 Diperbarui: 22 Oktober 2023   02:09 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Podcast Buku Ajar Dosen (BuDosen) Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) episode ke 3 kali ini mengundang narasumber sekaligus penulis dari buku ajar untuk mahasiswa Prodi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Ia adalah Yanik Purwanti SST MKeb.

Buku Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan

Buku Ajar dengan judul Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan ditulis bersamaan dengan rekan kerja dan berdasarkan keinginan Yanik Purwanti yang sering mengamati perilaku mahasiswi di kampus, para mahasiswi sering melakukan komunikasi dan konseling terutama dalam memberikan asuhan kebidanan.

Buku ini ditulis sebagai bentuk tanggung jawab dalam memberikan bekal bagi para mahasiswi terutama untuk mata kuliah komunikasi kebidanan, sehingga buku ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam melakukan praktek asuhan kebidanan.

"Kami membagi buku ajar dalam 9 pokok pembahasan dimulai dengan pembahasan tersendiri tentang komunikasi yang meliputi pengertian, unsur komunikasi, faktor komunikasi, komunikasi efektif, hubungan antar manusia, dan komunikasi interpersonal dan konseling pengertian, tujuan, ciri-ciri konseling, macam-macam klien, pengambilan keputusan, dan kegiatan kelompok sebagai salah satu kegiatan bidan," ungkap wanita kelahiran Jombang tersebut.

Baca juga: #Kadrun Mencuat Lagi Jelang Pesta Demokrasi, Kata Riset Dosen Umsida

Macam-macam klien meliputi :
Bayi & Balita
Remaja
Calon Ibu
Ibu Hamil
Ibu Bersalin
Ibu Nifas
Ibu Menyusui
Klien KB
Wanita Menopouse dan Klimakterium
Wanita dengan gangguan Sistem Reproduksi

Ia juga memaparkan bahwa target pembaca dari buku ajar ini dibagi menjadi 2 kelompok, "secara umum bisa dibaca oleh umum seperti dari semua program studi baik itu prodi komunikasi yang ingin menambah pengetahuan tentang komunikasi & konseling namun, secara khusus bisa dibaca oleh mahasiswa kesehatan terutama prodi kebidanan," imbuhnya.

Kurikulum Buku Ajar

Buku ajar ini penting bagi mahasiswa prodi kebidanan dikarenakan sudah disesuaikan dengan kurikulum tahun 2019. Pada tahun 2019, kurikulum kebidanan di Indonesia didasarkan pada Standar Kompetensi Bidan yang telah ditetapkan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kurikulum tersebut berfokus pada pengembangan kompetensi bidan dalam memberikan perawatan kesehatan maternal (kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan) dan neonatal (bayi yang baru lahir).

Kurikulum kebidanan tahun 2019 mencakup berbagai mata kuliah dan kompetensi inti yang harus dikuasai oleh seorang bidan salah satunya adalah mata kuliah Komunikasi dan Keterampilan Interpersonal. Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting dalam memberikan perawatan kesehatan, terutama ketika berinteraksi dengan klien dan keluarga klien.

Keunggulan Buku

Menurut wanita berusia 44 tahun itu buku ajarnya memiliki beberapa keunggulan, salah satunya yaitu isi materi yang sudah sesuai dengan Standar Kompetensi Bidan Tahun 2019 yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan tersedia contoh instruksional komunikasi dan konseling pada macam-macam klien dalam asuhan kebidanan, dan contoh instruksional keterampilan observasi dalam membina hubungan baik & menjadi pendengar yang baik.

Ia juga memberi contoh instruksional pada salah satu klien seperti mengenai Komunikasi & Konseling Klien Bayi & Balita. Kemudian Komunikasi pada bayi dimulai sejak kelahiran sejak bayi mulai menangis sampai lancar berbicara.

Fase pertumbuhan dan perkembangan Komunikasi bayi sedikit di ulas olehnya di podcast ini.

Fase Prelinguistic saat suara pertama kali yang dikeluarkan bayi baru lahir adalah tangisan. Bayi menangis dikarenakan lapar, tidak nyaman oleh karena basah, kesakitan atau minta perhatian. Selanjutnya Kata Pertama, Bayi merespon terhadap kata-kata familier. Fase ini dimulai usia 4-5 bulan. Hingga muncul kalimat Pertama Periode ini dikenal sebagai permulaan berbicara komplit. Hingga Usia 2 tahun anak sudah mulai menyusun kata-kata.

Baca juga: 10 Hal Wajib Kamu Tau di Era Literasi Digital

Yanik Purwanti menyebutkan beberapa poin penting di dalam bukunya yang bisa didapatkan oleh pembaca terutama mahasiswa.

Kemampuan Bicara Egosentris dan Memasyarakat;

(a) Repetitif (pengulangan)

(b) Monolog (berbicarasatu arah)

(c) Monolog kolektif.

Perkembangan Semantic ; Pengetahuan yang mempelajari arti kata pada bahasa yang diajarkan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah :

(1) intelegensi (kecerdasan)

(2) jeniskelamin

(3) bilingual (dua bahasa)

(4) status tunggal atau kembar

(5) rangsangan/ dorongan orang tua

Proses Komunikasi mengikuti perkembangan psikologis anak. Dalam hal ini, kontak kasih sayang orang tua dan anak, dapat memperkuat kepribadian anak. Bidan dapat memberikan dorongan, bantuan kepada ibu serta pihak lain dalam memberi dukungan rangsangan aktif dalam bahasa dan emosi.
Adapun cara memberikan dukungan rangsangan aktif adalah :

(1) memperbaiki model orang tuanya

(2) mendorong kemampuan Komunikasi verbal dan non verbal

(3) memberikan anak pengalaman untuk berbicara

(4) mendorong anak untuk mendengar

(5) menggunakan kata yang pasti dan benar.

Prinsip Komunikasi efektif pada anak meliputi :

(1) kesabaran mendengar

(2) role playing, bermain peran sebagai guru, ayah-ibu dan sebagainnya yang dapat mengekspresikan kemampuan anak dalam hal pikiran, emosi, perasaan dan keinginan mereka secara bebas.

"Untuk mahasiswa kebidanan penting sekali untuk mempelajari komunikasi dan konseling ini untuk pelayanan kebidanannya. Karena secara tidak langsung dia bisa memberikan pelayanan secara holistic baik sosial, spritual maupun culturalnya," Pungkasnya sebagai penutup acara BuDosen Kali ini.

Penulis: Rani Syahda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun