Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Podcast BuDosen Umsida Ulas Buku Ajar AIK

11 Oktober 2023   17:40 Diperbarui: 11 Oktober 2023   17:44 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perpustakaan Universitas Muhammdiyah Sidoarjo (Umsida) memiliki ruang diskusi bernama podcast Buku Ajar Dosen (BuDosen) yang selalu ditayangkan di youtube UMSIDA Library dan instagram @perpusumsida.

Di episode ke 2 ini terdapat pembahasan mengenai buku ajar Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dosen Umsida. Di sesi ini podcast BuDosen mengundang penulis pertama dari buku ajar (AIK) di Umsida, Ia adalah Ainun Nadlif SAg MPdI.

Isi Buku Ajar AIK Umsida

Ainun Nadlif yang juga sebagai dosen di program studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam Umsida menjelaskan secara rinci dan singkat bagaimana isi  buku AIK yang menjadi bahan ajar bagi mahasiswa Umsida.

"Buku AIK yang sudah terbit ini berisi tentang persoalan keimanan dan bagaimana manusia hidup dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk yang menarik adalah sesungguhnya buku AIK satu ini memberikan perspektif kepada mahasiswa tentang bagaimana membangun Taufik yang benar, beraqidah dengan benar dan menjadi manusia yang memiliki akhlak yang baik," jelasnya.

Tidak hanya itu menurutnya konteks kehidupan sehari-hari saat ini persoalan keimanan dan akhlak itu masih sangat urgent dan relevan untuk menjadi topik pembahasan dalam kehidupan kampus maupun kehidupan di luar kampus untuk mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.

Bahkan hingga saat ini masalah keyakinan ini masih menjadi trending topik. Untuk itu dosen AIK Umsida sepakat bahwa hal ini penting untuk terus disampaikan kepada mahasiswa dan masyarakat. "Karena semakin manusia maju di era yang sangat sedemikian teknologi progresif dinamis dan cepat maka seakan-akan manusia awam terhadap masalah keimanan dan akidah," sambungnya.

Segmentasi Buku AIK

Untuk segmentasi buku ini tentu ditujukan bagi mahasiswa. Namun, di persyarikatan Muhammadiyah, sejak SD hingga SMA siswa juga akan dikenalkan apa arti aqidah, bagaimana mengimplementasikan aqidah dalam kehidupan sehari hari. Maka dari itu menurut Nadlif guru di tingkat SD dan SMA merupakan teladan bagi siswa untuk mempelajari AIK.

"Berbeda dengan siswa, mahasiswa kita yang di perguruan tinggi mereka harus tau lebih dari itu, harus memahami dan mampu mengimplementasi. Jadi memahami apa itu aqidah dan akhlak. Selanjutnya, wajib menerapkan untuk kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa. Karena idealnya mahasiswa adalah agen perubahan, yang membawa nafas dalam kehidupan masyarakat luas" paparnya.

Tujuan Buku AIK 

Tentu tujuan buku AIK ini digunakan untuk berdakwah kepada mahasiswa di Umsida dan menurut Ainun Nadlif, dakwah ini tidak boleh berhenti karena Ia mengimplementasikan salah satu pesan Ahmad Dahlan yang mengutip ayat Alquran Al Imron ayat 104-105.

Waltakum minkum ummatuny yad'uuna ilal khairi wa yaamuruuna bilma 'ruufi wa yanhawna 'anil munkar; wa ulaaa'ika humul muflihuun
Artinya: Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Wa laa takuunuu kallaziina tafarraquu wakhtalafuu mim ba'di maa jaaa'ahumul baiyinaat; wa ulaaa'ika lahum 'azaabun 'aziim
Artinya: Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat.

Hal yang Menarik Dari Buku AIK Untuk Pembaca

Yang perlu diketahui oleh pembaca mengenai buku ini menurut penulisnya adalah konsep gerakan kemurnian kemuhammadiyahan dan gerakan pembaharuan Muhammadiyah.

"Muhammadiyah adalah organisasi-organisasi yang selalu bergerak dengan gerakan Islam yang mengajarkan kemurnian ajaran Islam. Selanjutnya ciri khas Muhammadiyah dari dulu adalah sebagai gerakan pembaharuan kita menyebut dengan gerakan islam modern ini menjadi ciri gerakan. Muhammadiyah dari dulu konsisten dalam menggerakkan, menyebarkan dan mendirikan lembaga pendidikan sampai perguruan tinggi," pungkasnya.

Penulis: Rani Syahda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun