"Alat molen pengaduk adonan dodol ini diharapkan dapat mempermudah pembuatan dodol. Karena salah satu masalah utama usaha ini adalah pengadukan dengan pemanasan untuk mengurangi kadar air diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga bila dikerjakan manual dengan tangan akan cukup melelahkan," tambah Dr Fahruddin.
Sebelumnya, lanjut Dr Fahruddin, komposisi dan proses pembuatan dodol rumput laut ini telah diuji coba di lab Teknologi Pangan Umsida. Sehingga saat ini telah didapatkan rasa dan tekstur yang lebih enak dan lebih lembut. Dibuat pula variasi rasa stroberi dan rasa sirsak. Produk dodol rencana juga akan dijual dan dipromosikan dalam acara pasar rakyat di daerah wisata air terjun Coban Binangun yang merupakan lokasi wisata binaan bagian pengabdian masyarakat Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida.
Selain produk dodol, rumput laut juga telah diuji coba di lab. Teknologi Pangan untuk dibuat produk lain, seperti nori, lembaran rumput laut yang sering digunakan sebagai pembungkus Sushi makanan khas negeri Sakura.
Lihat juga: Umsida dan Desa Wedoroklurak Lakukan Pemeriksaan Lansia Menggunakan Metode Non-Invasive
"Luaran Abdimas ini dapat menjadi peluang kedepannya bagi Teknik Mesin Umsida sebagai pembuat mesin alat bantu produksi dan masyarakat dusun Tlocor sebagai penghasil rumput laut," pungkas Dr Fahruddin
Sumber: Dr A'rasy Fahruddin ST MT
Penyunting: Romadhona S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H