Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kenali Faktor Penyebab Manajemen Laba, Salah Satu Kecurangan Dalam Akuntansi

17 September 2023   18:38 Diperbarui: 17 September 2023   18:42 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat juga: Manfaatkan Limbah Kemasan Plastik, 3 Mahasiswa Umsida Ini Buat Meja Komposit

3. Free Cash Flow

Free cash flow adalah arus kas perusahaan yang telah ada untuk didistribusikan ke pihak pemodal setelah perusahaan menggunakannya sebagai investasi terhadap aset tetap dan meningkatkan modal.

Hal ini berguna untuk mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan yang diukur dengan variabel dummy, yakni nilai 1 diberikan pada perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan 0 untuk selain KAP Big Four. Semakin besar nilai free cash flow suatu perusahaan maka akan menurunkan praktik manajemen laba. 

Sedangkan semakin tinggi nilai free cash flow yang tersedia di suatu perusahaan, artinya pengelolaan keuangan perusahaan sangat baik. Sebabnya, perusahaan memiliki kas yang tersedia untuk operasional, pembayaran hutang, dan pembagian dividen sehingga kemungkinan perusahaan melakukan praktik manajemen laba sangat kecil. 

Selain itu, dengan adanya audit yang berkualitas tinggi yang memiliki kemampuan lebih baik dalam mendeteksi adanya kecurangan pemilihan prosedur akuntansi dengan tujuan manipulasi laba oleh manajemen sehingga praktik manajemen laba dapat diminimalisir. 

4. Profitabilitas

Profitabilitas yang terlampau tinggi dapat memicu manajer melakukan manajemen laba melalui perataan laba karena mereka ingin memperkecil laba dan akan mempertahankan kestabilan labanya dari laba yang berfluktuasi.

Semakin tinggi atau rendahnya nilai profitabilitas perusahaan maka semakin tinggi pula manajemen laba. Berdasarkan teori sinyal, perusahaan yang memiliki laba tinggi menjadi sinyal bahwa kinerja perusahaan tersebut baik. Pada saat perusahaan mengalami kenaikan laba di tahun tertentu, tindakan manajemen laba dilakukan sebagai upaya melakukan penurunan beban pajak penghasilan. 

Namun, pada saat laba perusahaan menurun, kondisi tersebut tentu akan menjadi penilaian buruk investor, karena laba yang turun mendeskripsikan kinerja perusahaan yang kurang dapat memaksimalkan laba. Oleh karena itu, manajer cenderung melakukan manipulasi dengan menaikkan laba. Akan tetapi, audit yang berkualitas tinggi belum mampu mendeteksi terjadinya manajemen laba karena terdapat kemungkinan terjadi transaksi yang sulit dideteksi oleh auditor seperti konsinyasi.

Lihat juga: Mahasiswa Umsida Kembangakan Potensi Desa Melalui Proyek Desa, Salah Satunya Bikin Tour Guide Virtual

Melalui hal tersebut, manajer cenderung tetap melakukan manajemen laba meskipun diaudit oleh KAP Big Four maupun Non Big Four. 

Cara meminimalisir tindakan manajemen laba

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk meminimalisir terjadinya praktik manajemen laba pada perusahaan, diantaranya:

  • Kualitas Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan perusahaan. KAP yang bereputasi baik akan menghasilkan kualitas audit yang baik pula, sehingga investor akan lebih percaya pada data akuntansi yang disediakan. 
  • Dalam menambah pengawasan terhadap kinerja manajer, perlu adanya audit yang berkualitas guna mendeteksi dan meminimalisir terjadinya manajemen laba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun