Lihat juga: Content Marketing, Strategi Pemasaran di Era Digital
Selain itu, juga terdapat dugaan aliran dana sebesar 1,78 triliun rupiah dengan berbagai skema dari Grup TPSF kepada pihak- pihak yang diduga terafiliasi dengan manajemen laba. Terjadinya fraudulent statement tersebut telah mengakibatkan banyak kerugian diantaranya memberikan informasi yang tidak akurat untuk investor, kepercayaan perusahaan semakin berkurang, serta reputasi perusahaan menjadi buruk.
Lalu, apa saja yang menjadi penyebab terjadinya manajemen laba yang kerap digunakan untuk kepentingan pribadi?
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen laba:
1. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah proporsi dari semua saham bisnis beredar yang dimiliki oleh manajer perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham yang dimiliki pihak manajer, maka semakin besar pula praktik manajemen laba.
Hal ini karena kepemilikan manajerial turut menentukan kebijakan serta pengambilan keputusan pada perusahaan yang dikelola. Namun, kualitas audit dengan menggunakan pengukuran spesialisasi industri KAP (Kantor Akuntansi Publik), kurang mampu dalam mengurangi tindakan manajemen laba karena kecilnya nilai kepemilikan manajerial yang membuat manajer tidak bertindak layaknya pemilik perusahaan. Akhirnya, manajer tidak cukup termotivasi untuk memenuhi kepentingan pemilik melainkan kepentingan pribadi.Â
Lihat juga: Skripsi Bukan Syarat Kelulusan, Ini 5 Alternatif Penggantinya di Umsida
2. Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba
Leverage dengan diproksikan Debt to Asset Ratio (DAR) dihitung dari rasio total hutang dengan total aset perusahaan menunjukkan, semakin tinggi atau rendahnya leverage tidak akan berpengaruh terhadap manajemen laba. Tingkat hutang suatu perusahaan bukan merupakan faktor bagi perusahaan untuk melakukan manajemen laba.Â
Resiko yang muncul bagi perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi adalah ancaman ketidakmampuan dalam membayar kewajiban. Sedangkan manajemen laba tidak dapat dijadikan sebagai cara untuk menghindari risiko tersebut.Â
Selain itu, mayoritas perusahaan besar di Indonesia tidak bergantung pada hutang dalam hal membiayai aset perusahaan sehingga tidak berpengaruh terhadap keputusan manajemen perusahaan dalam penentuan jumlah laba yang akan dilaporkan jika terdapat perubahan pada tingkat hutang.Â
Namun, kualitas audit dalam suatu perusahaan tidak mampu mempengaruhi dan meminimalkan tindakan manajemen laba, karena dengan mengabaikan peran KAP Big Four pun pihak manajemen tetap melakukan manajemen laba pada saat leverage rendah.