Penerapan ini dapat menjadi ciri khas suatu brand, loh! Misalnya Aerostreet yang sudah lama menerapkan hal ini. Ia berkolaborasi dengan brand yang memang sangat berbeda dengan brand-nya sendiri seperti biskuit, air mineral, influencer, dan lainnya.
5. Konten mampu mendapatkan emosi audiens (Emosi)
Konten yang mampu menarik emosi audiens (positif atau negatif) lebih menarik bagi pelanggan daripada konten netral. Misalnya konten yang berisi gimmick, humor, atau kontroversi.
6. Konten dapat dipercaya khalayak (Reliable)
Agar dapat meraup pangsa pasar sesuai dengan yang telah ditargetkan, konten hendaknya berisi hal-hal yang bisa dipercaya oleh publik. Kedua brand ini merupakan brand lokal terlaris yang ada di pasaran. Hal ini merupakan salah satu dampak penerapan content marketing dan hasil rekomendasi orang lain melalui review dan testimoni.Â
Selain itu, kedua merek ini juga kerap melakukan strategi pemasaran dengan cara menggandeng tokoh terkenal untuk mempromosikan produknya agar bisa meraih target pasar yang lebih luas. Brand ambassador yang dipilih pun diselaraskan dengan produk yang akan mereka promosikan. Kesesuaian antara merek dengan brand ambassador yang dipilih akan menimbulkan keyakinan kepada konsumen bahwa selebritas tersebut tidak hanya dibayar untuk menjadi brand ambassador, melainkan meyakinkan konsumen bahwa mereka juga menggunakan produk dari perusahaan tersebut.
Konsistensi dalam membuat konten juga menjadi salah satu faktor bahwa brand tersebut dapat dipercaya. Oleh karena itu, konten marketing yang disajikan tetap mengikuti tren.
7. Bisa diproses oleh mesin pencarian (Intelligence)
Yang terakhir yaitu content marketing dalam dipahami oleh manusia dan dicerna oleh mesin pencarian atau teknologi. Oleh karena itu, kedua brand ini menggunakan teknologi lainnya untuk melakukan strategi pemasaran seperti website, e-commerce, dan lainnya.
Dari paparan di atas, bisa dikatakan bahwa pergeseran strategi content marketing secara konvensional mulai terlihat dengan adanya media sosial yang banyak digunakan. Kreativitas dan konsistensi menjadi kunci untuk mempertahankan target pasar bahkan hingga memunculkan sikap kesadaran merek (brand awareness).
Penulis: Romadhona S.
*Humas Umsida
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H