"Semoga mahasiswa PMM maupun PMU yang telah belajar di Umsida mendapat pengalaman baik, semoga hubungan baik ini bisa berlanjut hingga di kemudian hari. Saya ingin memberi sedikit pantun sungguh indah tanduknya rusa menghias indah alam rimba, selamat berpisah mahasiswa merdeka di Umsida, semoga kesuksesan selalu menyertai kalian semua. Bertukar sementara bermakna selamanya," tandasnya.
Untuk membekali para mahasiswa dengan kunci kesuksesan Wakil Rektor 3 Umsida Dr Eko Hardiansyah Mpsi psikolog memberikan sambutannya mengenai bagaimana menjalani hidup dengan serius.
" Anak- anak teruslah menjalani hidup dengan serius, ciri manusia yang serius menjalani hidup ada 3 tolong diingat ya ini kenang-kenangan dari warek 3 Umsida. Pertama selalu bahagia, karena banyak orang ketika menghadapi kesulitan maka yang paling banyak muncul adalah keluhannya. Kedua mau bersabar ketika menjalani kesulitan, yang sering marah itu tanda mereka yang tidak serius untuk hidup. Ketiga selalu punya semangat belajar agar menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya," paparnya
"Tiga hal ini, tolong dipegang di pundak rekan rekan semua. Insyaallah selepas dari sini kalo teman-teman bisa happy, sabar, dan bisa memiliki semangat belajar untuk menjadi orang yang lebih baik. Insyaallah ini akan menjadi kunci bagi rekan-rekan untuk menjadi orang yang hebat dan sukses apapun profesi kalian," imbuhnya.
Seremoni pelepasan para mahasiswa diucapkan juga oleh Wakil Rektor 3 Umsida "Para mahasiswa dengan ini saya lepaskan," sambil mengetuk mic tiga kali tanda para mahasiswa telah resmi dilepaskan dari Umsida untuk kembali ke perguruan tinggi mereka masing-masing.
Momen pelepasan ini juga ditutup dengan beberapa penampilan mahasiswa seperti tarian, nyanyian dan drama dari daerah asal mereka masing masing. Pentas seni tersebut mewarnai panggung Umsida dengan menjunjung tinggi nilai kebhinekaan. Akhir pentas seni ditutup dengan menyanyikan lagu sampai jumpa secara bersama sama. Momen bahagia, tawa, tangis pun pecah disaat mereka bernyanyi bersama-sama, sebelum mereka melanjutkan perjalanan menuju daerah asalnya masing-masing.
Rani Syahda Hanifa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H