"Risiko itu pasti ada. Yang penting adalah bagaimana organisasi memprediksi dan mengelola risiko tersebut sesuai dengan gaya kepemimpinan," tambah dosen Umsida itu.
Baca juga: Dari Kimia Hingga Jadi Guru Besar Manajemen di Umsida, Ini Kisah Prof Sriyono
Buku ini memberikan wawasan mengenai bagaimana pemimpin organisasi mengambil sikap terhadap risiko, baik dengan pendekatan konservatif maupun berani mengambil risiko tinggi untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Dalam aspek profesionalisme, buku ini menyoroti prinsip independensi auditor. "Auditor harus independen dan objektif. Mereka tidak boleh ditekan oleh siapapun dan harus memiliki akses penuh ke data yang relevan," kata Drs. Nurasik. Ia mencontohkan bagaimana seorang auditor dapat mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasional, seperti di perpustakaan, dengan mengakses data secara menyeluruh.
Hal menarik lainnya dari buku ini adalah pembahasan tentang audit kecurangan. Nurasik menjelaskan bahwa audit kecurangan dilakukan ketika audit reguler menemukan indikasi penyimpangan.
"Kecurangan itu bermacam-macam, seperti kecurangan strategis atau finansial. Dampaknya bisa besar, baik dari segi kerugian finansial maupun reputasi organisasi," tuturnya.
Buku ini juga memberikan panduan mendalam tentang bagaimana cara mendeteksi dan menangani kecurangan dengan tepat.
Lebih lanjut, buku Pengauditan Internal memberikan pedoman rinci dalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
Baca juga: Menghadirkan Allah dalam Setiap Aksi: Filosofi Dzikir Muhammadiyah
"Untuk mencapai tata kelola yang baik, organisasi harus memiliki ERM, kerangka COSO, dan mampu menjabarkan lima komponen yang dibagi menjadi 17 prinsip COSO," ujar Nurasik. Dengan pembahasan yang mendetail, buku ini menjadi referensi yang berharga bagi mahasiswa dan praktisi di bidang audit.
Buku ini bukan hanya bermanfaat bagi mahasiswa Umsida, tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin mendalami tata kelola perusahaan dan pengelolaan risiko.