Saat itu, Magister Manajemen Umsida masih bekerja sama dengan UMY. Setelah SDM, fasilitas, dan persyaratan lainnya di Umsida sudah memadai, maka Magister Manajemen Umsida mampu berdiri sendiri.Â
"Di prodi ini saya sempat menjadi kaprodi, direktur pasca sarjana, hingga kondisi berubah dimana MPdI bergabung ke FAI dan MM bergabung ke FBHIS. Alhamdulillah Magister Manajemen Umsida berkembang dengan cukup baik," katanya.
Setelah dipecah, Prof Sri diamanahi untuk menjadi kaprodi kembali pada tahun 2024 hingga sekarang.
Ia mengatakan, "Saya merasakan setelah menjadi dosen itu, ternyata yang lebih bermanfaat bagi orang lain adalah ketika dosen itu pernah menjadi praktisi karena pengalamannya yang sudah banyak."
Ketika ia bekerja di pabrik, Prof Sri menggunakan ilmunya yang telah didapat di bangku S1. Dan pada saat menjadi konsultan, ia menggunakan ilmunya yang didapat di saat S2.
Lihat juga: Rekam Jejak Dr Tarman Hingga Resmi Jadi Guru Besar Umsida
"Alhamdulillah Allah memberi saya kesempatan belajar yang cukup banyak di berbagai bidang hingga menjadi guru besar seperti sekarang," terangnya.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H