Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyelami 6 Pesan KH Ahmad Dahlan untuk Muhammadiyah dan Aisyiyah

16 Januari 2025   14:59 Diperbarui: 16 Januari 2025   14:03 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang ke-dua, lanjut Hidayatulloh, "Jangan sentiment, jangan sakit hati kalau menerima celaan dan kritikan. Bahwa menjadi pengurus Muhammadiyah dan pengurus Aisyiyah, semakin kita ini aktif semakin banyak yang mengkritik, itu yang saya rasakan," paparnya.

"Orang yang suka mengkritik itu biasanya tidak banyak aktivitasnya di Muhammadiyah dan di Aisyiyah, karena bisanya hanya ngeritik. Sedangkan kita sudah tidak ada waktu untuk mengkritik karena ada sekian banyak program kita harus kita selesaikan," tegasnya.

3. Tetap rendah hati

Ketiga, sambung dia, "Jangan sombong, jangan berbesar hati kalau dipuji, biasa saja kita ini menjalankan tugas. Menjalankan amanah ini orientasinya satu, mardatilah hanya semata, ingin mendapat ridhonya Allah," jelasnya.

4. Hindari sikap 'jubriya.'

Pesan Kyai Dahlan yang ke-empat dalam ber-Muhammadiyah dan ber-'Aisyiyah yang disampaikan bapak tiga anak itu adalah tidak jubriya, akronim dari ngujub, kikir dan riya.

Menurut Hidayatulloh, yang dikhawatirkan nabi SAW itu riya kecil, misalnya, "Pak masa kita ini tidak boleh pamer sekali sama sekali, PCA Gedangan berhasil meraih prestasi menjadi PCA terbaik se-Indonesia," ujarnya memberikan ilustrasi pada puluhan pimpinan Aisyiyah Gedangan itu.

"Tentu boleh dipamerkan, boleh bikin spanduk sebesar-besaran dengan ucapan selamat dan sukses, sekaligus bancaan se PCA Gedangan, malah bagus. Di dalam surat Ad Dhuha dijelaskan, maka jika kamu mendapatkan nikmat, jangan diambil sendiri, maka umumkan, sebar luaskan, publikasikan," terangnya.

"Riya itu menyangkut pribadi kita, niat yang terselubung di dalam hati kita, hanya kita sendiri dan Allah yang tahu," tegasnya.

5. Ikhlas dalam perjuangan

Pesan ke-lima adalah ikhlas dan murni hatinya. "Kalau sedang berkembang harta pikiran dan tenaga, misal, dulu PCA Gedangan tidak punya apa-apa, sekarang sudah punya TK, suatu saat punya amal usaha lagi. Nah kita dengan ikhlas, murni hati kita saat harta kita secara pribadi maupun secara kelembagaan sedang berkembang," tukasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun