Pada tahun 2025 ini, lanjut Diah, STIKI Malang akan melaksanakan dua kegiatan akreditasi, yaitu program studi Sistem Informasi dan Informatika. Sebelumnya, seluruh program studi yang ada di sekolah tinggi ini terakreditasi baik sekali, begitu juga dengan akreditasi institusinya yaitu baik sekali.
Diah berkata, "Harapan kami memang telah menargetkan pada tahun 2025, prodi-prodi tersebut terakreditasi unggul sehingga kami membutuhkan insight baru dari Umsida agar kami bisa memperbaiki manajemen mutu di STIKI."
Serta sudah selama dua tahun belakangan, STIKI Malang juga memproses perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi menjadi universitas, yaitu Universitas Bhineka Nusantara.
Ia mengatakan bahwa di universitas ini nantinya akan akan terbagi menjadi dua fakultas, yaitu fakultas Informatika dan fakultas Sosial Humaniora.
"Karena semakin ke depan level kami semakin tinggi, maka bentuk kerja sama yang kami jalin juga harus semakin tinggi. Jadi kami melihat Umsida adalah salah satu tempat yang bisa dijadikan guru bagi kami untuk belajar terkait mutu yang bisa kami terapkan," terang Diah.
Ada beberapa hal yang menjadi topik diskusi pada pertemuan ini. Yang pertama, Widyastuti MPsi Psikolog selaku Kepala Badan Penjamin Mutu (BPM) Umsida yang menjelaskan tentang Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi pelaksanaan, Pengendalian pelaksanaan, dan Peningkatan (PPEPP) penjaminan mutu di Umsida.
Setelah itu, Dekan FST menjelaskan tentang implementasi penelitian dan abdimas dosen, hingga integrasi mata kuliah dengan Catur Dharma keempat, yaitu keislaman.
Lihat juga: Umsida Jamu Delegasi ITKES Musridap, Bahas Perkembangan FKG
Lalu, kaprodi Informatika Umsida menjabarkan tentang keterkaitan antara mata kuliah yang diampu dosen dengan bidang kepakaran yang dimiliki.Â
Ia juga menjelaskan tentang penerapan kurikulum Outcome Based Education (OBE) di Umsida yang sudah tersistem, tervalidasi, dan juga bisa dipantau.
Penulis: Romadhona S.