Dalam abdimasnya ini, Ima menjelaskan beberapa hal terkait keuangan Islam, seperti prinsip keuangan Islam sebagai gaya hidup halal dan pengelolaan keuangan sehari-hari.
"Dalam kegiatan ini, kami memberikan edukasi kepada para guru BK terkait dengan prinsip  dasar keuangan Islam  yang menjadi salah satu bagian dari gaya hidup halal," tutur dosen lulusan S2 Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Ampel itu.
Ima menjelaskan bahwa gaya hidup halal tak hanya seputar makanan dan minuman saja, akan tetapi juga dari sisi keuangan. Seperti keuangan yang tidak riba, tidak ada unsur gharar (ketidakjelasan) dan tidak ada maisir atau gambling seperti judi.
Selanjutnya di era digital seperti saat ini, layanan keuangan digital juga sudah banyak termasuk mudahnya transaksi melalui e-wallet yang berpengaruh terhadap gaya hidup dan keuangan masyarakat.
Dari kegiatan ini, Ima berharap para guru nantinya bisa memiliki pemahaman yang memadai tentang prinsip dasar keuangan Islam. Yang kedua, guru TK memiliki perilaku keuangan yang baik, terutama dalam pengelolaan keuangan pribadi utamanya.
"Kemarin kita juga tekankan tentang slogan "beli karena kebutuhan, bukan keinginan". Slogan ini dipilih mengingat saat ini, ibu-ibu atau yang biasa disebut emak-emak, mudah terkecoh berbagai bentuk diskon, entah diskon di toko offline maupun di online shop," katanya.
Salah satu guru yang mengikuti edukasi literasi keuangan ini adalah Fithriyani, guru KB Aisyiyah 7 Candi. Dari kegiatan ini, ia mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dan ke depannya ia bisa menerapkan ilmu tersebut di kehidupan sehari-hari.
Utami, Ketua Majelis Pauddasmen Pimpinan Cabang Aisyiyah Candi mengucapkan terima kasih tim abdimas Umsida atas ilmu yang diberikan.
Lihat juga: Benarkan Gen Z Sulit Mengatur Keuangan?
"Alhamdulillah ilmu tentang literasi keuangan Islam sangat luar biasa dan hasilnya bagus, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan diterapkan dengan baik," terangnya.
Penulis: Romadhona S.