Baca juga: Dosen Umsida Tentang Libur Sekolah Selama Ramadan 2025: Bisa Diterapkan Asal...
"Kalau bapak ibu menyekolahkan anak-anaknya ke negeri, maka uang itu akan masuk ke PTN, tidak lolos seleksi masih bisa mengikuti jalur mandiri," terangnya.
"Bapak ibu bisa bayangkan berapa yang harus dikeluarkan oleh PTM besar seperti UMM untuk menyumbang ke PP Muhammadiyah setiap tahunnya, dan dana ini akan disalurkan kembali untuk pengembangan Muhammadiyah baik di dalam maupun di luar negeri," lanjutnya.
"Nah, jika semuanya sudah setuju untuk memasukkan ke perguruan tinggi Muhammadiyah atau ke sekolah-sekolah , tinggal waktunya untuk mapping," imbuhnya.
Majelis dikdasmen, kata Hidayatulloh, diharapkan harus bekerja keras ketika jenjang sekolah satu mau masuk jenjang berikutnya, maka harus ada jaminan kalau sekolah itu harus bagus, karena itu harus dibuat road map rencana pengembangan secara bertahap untuk peningkatan kualitas sekolah.
Konsep 5K
Dalam penyampaian materinya, Dr Hidayatulloh mengutip dari Al-Quran, tepatnya dari surah Ash-Shaff ayat 4. Dalam surah tersebut dikatakan, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh".
Dari ayat itu, Dr Hidayatullah merumuskan konsep 5K, yaitu kompak, kekuatan, kontribusi, konsistensi, dan komitmen.
"K yang pertama adalah kompak. Jadi kita harus kompak memperjuangkan sekolah dan madrasah ini," tandasnya.
5K yang kedua, sambungnya, adalah kekuatan dan kekokohan.
"Kekompakan yang diwujudkan itu sebisanya bisa melahirkan suatu kekuatan. Kepala sekolah, guru dan tendik harus saling menguatkan," sambjngnya.