Salah satu peserta, Rosyidah, mahasiswa Pendidikan IPA, mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan ini. "Saya merasa sangat terbantu dengan materi yang diberikan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen untuk memperkuat rasa kebersamaan dengan teman-teman dari program studi lain," ungkapnya.
Harapan untuk Masa Depan
Dr Nurdyansyah berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya mitigasi bencana di kalangan mahasiswa. "Mahasiswa harus menjadi pionir dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan, termasuk dalam situasi bencana. Dengan semangat gotong royong, kita bisa mewujudkan masyarakat yang lebih tangguh," katanya.
Dr Septi Budi Sartika MPd, menambahkan, "Harapan kami, mahasiswa FPIP tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga mampu mengimplementasikan nilai-nilai kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka dapat menjadi teladan dan membawa perubahan positif di masyarakat."
Baca juga:Â Study Tour Makan Banyak Korban, Dosen Umsida: Ada Masalah Akut yang Ada di Tradisi Ini
Sementara itu, Ibnu Rusydi menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran nyata bagi mahasiswa. "Kami berharap mahasiswa Umsida tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengimplementasikan pengetahuan mereka dalam membantu masyarakat," ujarnya.
Kegiatan Apel Akbar Siaga Bencana ini tidak hanya menanamkan semangat kesiapsiagaan, tetapi juga memperkuat rasa solidaritas sosial di kalangan mahasiswa. Dengan komitmen bersama, Umsida berupaya menciptakan generasi yang tanggap, peduli, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Penulis: Mutafarida
Editor: Rani Syahda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H