Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi adalah adaptasi mahasiswa Kazakhstan terhadap iklim dan budaya Indonesia. Kazakhstan memiliki suhu yang sering kali berada di bawah nol derajat, berbeda jauh dengan iklim panas Indonesia.
Namun, dukungan dari LO (Liaison Officer) dan mahasiswa Umsida diharapkan dapat membantu mahasiswa Kazakhstan beradaptasi. "Kami berharap mahasiswa Kazakhstan tidak hanya belajar, tetapi juga menikmati pengalaman budaya yang berbeda selama di Umsida," ujar salah satu panitia.
Program ini juga menjadi peluang bagi mahasiswa FPIP untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan memperluas jejaring internasional. "Kami berharap program ini dapat menjadi awal untuk pertukaran mahasiswa ke luar negeri, sehingga mahasiswa Umsida juga bisa merasakan pengalaman belajar di negara lain," tambah Dr Fika.
Pesan untuk Mahasiswa Umsida
Program ini menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa FPIP untuk belajar langsung dari mahasiswa internasional. "Belajar itu bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja. Manfaatkan setiap peluang untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan," pesan Dr Fika.
Baca juga:Â Banyak Kritikan, Pakar Umsida Tanggapi Kelanjutan Program Food Estate
Melalui program Student Exchange ini, Umsida tidak hanya membuka peluang untuk pertumbuhan akademik, tetapi juga mempererat hubungan antarbangsa melalui pendidikan. Program ini merupakan wujud nyata komitmen Umsida dalam mendukung pembelajaran berbasis global yang inklusif dan bermanfaat bagi semua mahasiswa.
Penulis: Mutafarida
Editor: Rani Syahda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H