“Hal tersebut sudah disepakati dan sudah tertanda tangan MoU Direktur PPI AMF dengan SMAM 2 Sumberpucung. Jadi itulah alasan adanya nomenklatur ini,” ujarnya.
Dr Hiyataulloh mengatakan bahwa terbitnya nomenklatur baru ini akan ditargetkan selesai pada tahun 2025.
Setelah itu usai, maka sekolah tersebut bisa memasang identitas sebagai SMAM 2 AMF di dua tempat, yaitu di pondok AMF dan menggantikan SMAM 2 Sumberpucung.
“Sampai menunggu waktu nanti, SMA Muhammadiyah 2 AMF sepenuhnya ada di pondok. Kita menargetkan di Sumberpucung berdiri SMK Muhammadiyah. Saat ini, PDM kabupaten Malang dan PCM Sumberpucung sedang mencari lahan untuk pendirian SMK tersebut,” kata dosen Magister Pendidikan Islam itu.
Yang kedua, kepala sekolah yang baru nanti juga ditugaskan untuk terlibat dalam pendirian SMK tersebut. Hal ini dikarenakan skema yang disusun adalah pimpinan sekolah, guru, dan tenaga kependidikan akan bermigrasi ke SMK.
Selanjutnya, atas nama PWM Jatim Dr Hidayatulloh berpesan bahwa kepala dan wakil kepala sekolah harus bisa memastikan sekolah ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari waktu ke waktu.
Pesan untuk Pimpinan yang Dilantik
Dr Hidayatulloh mengatakan, “Karena itu, saya menekankan kepala sekolah dan pimpinan yang lain memahami ulang tentang pesan yang ada di Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM),”.
Sebab, imbuhnya, pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pada nomor 6 menyatakan bahwa pimpinan AUM harus bisa meningkatkan dan mengembangkan AUM dengan sepenuh hati sehingga AUM memiliki keunggulan dan berdaya saing tinggi.
“Dengan spirit itu, maka ada tantangan yang cukup besar bagi kepala dan wakil kepala sekolah, serta yang lainnya di Sumberpucung untuk benar-benar serius di dalam mempersiapkan pendirian SMK di Sumberpucung,”
Ia berharap jika nanti SMA sudah berpindah ke pondok dan SMK sudah didirikan dengan proyeksi menjadi SMK yang sangat besar, maka di situ SMP juga bisa berkembang mengingat lahan saat in yang cukup sempit tapi ditempati dua sekolah.
Ditambah lagi posisi sekolah tersebut sangat strategi yaitu di tepi jalan nasional yang memiliki akses yang cukup mudah. SMP tersebut berpotensi untuk berkembang pesat, begitu juga dengan SMK nantinya.