Dr Rifqi mengatakan bahwa pakar yang diundang dalam kegiatan ini merupakan mitra dan jejaring yang telah dijalin oleh Umsida.Â
"Umsida dengan MHH PWM Jawa Timur memiliki hubungan yang sangat baik. Ditambah lagi karena para akademisi yang ada di Umsida juga merupakan anggota bahkan pimpinan MHH PWM Jatim," terangnya.
Oleh karena itulah, Umsida melalui LKBH berkolaborasi dalam kegiatan refleksi akhir tahun.
Misalnya saja Prof Otto Hasibuan yang merupakan ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Umsida sendiri telah lama menjalin kerjasama dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peradi Surabaya yang merupakan naungan Prof Otto.
Ia mengatakan bahwa Umsida dan DPC Peradi Surabaya telah menjalin kerjasama selama empat kali. Hal ini didukung dengan adanya program Pelatihan Khusus Profesi Advokat (PKPA).
Selain itu, kegiatan ini juga akan diisi oleh Mokhammad Najih selaku ketua Ombudsman RI. Ia merupakan pembina Asosiasi Program Studi Hukum se-Indonesia.
"Nah, MHH PWM Jatim ini merupakan jembatan antara Umsida dan ketua KY RI yang juga hadir dalam kegiatan ini. Jadi semuanya saling terkoneksi," katanya.
Bisa Jadi Referensi untuk Tahun ke Depan
Dari kegiatan ini, jelas Dr Rifqi, akan ada dua output. Yang pertama yakni tentang konsolidasi organisasi yang berkaitan dengan penataan advokasi di Jawa Timur.
Dan yang kedua, akan ada luaran berupa catatan akhir tahun yang terpublikasikan.
"Kami harap kegiatan ini bisa menghasilkan rumusan dan catatan yang baik dan bisa menjadi referensi ke depannya. Dan yang utama, rekan-rekan MHH PWM Jatim bisa dikonsolidasikan dengan baik," terang ketua LKBH Umsida itu.
Dan juga, kegiatan ini merupakan kesempatan langka yang bisa mempertemukan semua pengurus MHH dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah  Aisyah.