Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Dari Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek, Pakar Psikologi Umsida Beri Komentar

8 Desember 2024   20:47 Diperbarui: 9 Desember 2024   09:52 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia menjelaskan beberapa cara untuk menerapkan pola asuh tersebut. Yang pertama dengan tidak bersikap sombong dan tinggi hati kepada anak-anak. Orang tua yang cenderung selalu mengatur, adalah hal yang tidak mencerminkan kasih sayang.

"Jika sudah terjadi, maka anak akan mudah menyimpulkan bahwa ia tidak disayang ortunya karena tidak memiliki ruang," tutur Dr Eko.

Kedua, imbuhnya, cara orang tua berbicara juga mempengaruhi. Menginjeksi pikiran anak harus melalui komunikasi yang mencerminkan kasih sayang, salah satunya berbicara dengan santun, tidak merendahkan, mengejek, atau lainnya. Tapi memberikan komunikasi yang bisa melindungi mereka.

Apa Dorongan Anak Bunuh Ayah dan Nenek?

Dok TVOnenews dan Tempo
Dok TVOnenews dan Tempo

Selain menyoroti tentang kasih sayang, Dr Eko juga menjelaskan tentang beberapa hal yang menjadi penyebab anak bunuh ayah dan nenek tersebut.

Menurutnya, semua perilaku pada dasarnya sudah dipelajari oleh seseorang, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. 

"Jadi dari kasus anak bunuh ayah dan nenek itu sudah pernah ia pelajari sebelumnya. Tinggal apa yang mendorong anak tersebut untuk mengeksekusi apa yang dipelajari itu," katanya.

Pola Pikir

Tentunya, dorongan atau sikap-sikap yang negatif itu terjadi karena adanya sebuah pola pikir yang keliru. Pola pikir tersebut  tidak mencerminkan adanya kasih sayang di keluarganya. 

Ia menjelaskan, "Dari kurangnya kasih sayang tersebut, akan membuat tersangka menyalahkan kondisi eksternal, termasuk menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang telah diperbuat,". 

Dr Eko berkata bahwa pada dasarnya manusia itu tidak ingin situasi tidak menyenangkan itu bertahan lama, jadi ia memiliki mekanisme untuk keluar dari ketidaknyamanan itu.

Distorsi Berpikir

Anak bunuh ayah dan nenek tersebut mungkin saja mengalami distorsi berpikir karena mengalami peristiwa buruk yang berulang. Ia akan meyakini bahwa Allah dan orang tuanya tidak memiliki kasih sayang sehingga muncul rasa benci di dalam dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun