Dr Supriyadi mengatakan bahwa jika memang hal yang dilontarkan Gus Miftah tersebut dianggap guyonan, maka Al Quran memiliki banyak referensi kata-kata yang bisa dijadikan sebagai referensi tutur kata yang baik.Â
Misalnya qaulan layyina, yaitu ucapan yang lemah lembut, qaulan karima, ucapan yang memuliakan, qaulan syadidan yaitu ucapan yang benar, dan qaulan ma'rufan artinya ucapan yang baik.Â
Dalam konteks bercanda, Al Quran mengajarkan tentang qaulan maisura, yang artinya perkataan yang membahagiakan.
"Dari perspektif ini, dalam kondisi di keramaian, pastinya orang yang diolok itu tidak bahagia, justru sebaliknya. Malah bisa jadi orang tersebut semakin menjauh dari Islam dan menjauh dari imannya. Dakwah itu mengajak ke dalam kebaikan, bukan malah menjauhkannya dari kebaikan," tutur doktor lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.
Jika dilihat dari surat an-nahl ayat 125 yang menyerukan kepada manusia untuk berada di jalan Allah. Lantas Dr Supriyadi berpendapat bahwa seorang, apalagi pendakwah, semestinya bisa membawa orang lain ke jalan-Nya.
Ia menjelaskan, "Gaya dakwahnya pun bisa disesuaikan dengan karakter seseorang dan juga audiens. Namun tetap harus ada prinsip-prinsip dasar nilai akhlakul karimah yang tetap harus dijunjung tinggi dalam berdakwah. Karena keutamaan dakwah itu adalah uswah, yaitu keteladanan,".
Dakwah dalam Muhammadiyah
Dalam perspektif spirit Muhammadiyah, menurutnya, dakwah adalah mendahulukan yang Ma'ruf, dan mencegah dari yang Munkar.
"Ma'ruf inilah yang akan memberikan bukti nyata, artinya bukan hanya perkataan saja, tapi juga amalan. Dalam mencegah kemungkaran pun Muhammadiyah tidak menggunakan kekerasan," katanya.
Menurutnya, Muhammadiyah selalu anggun dalam berdakwah, yakni tidak menjustifikasi suatu kebenaran, tidak mengolok-olok perbedaan pendapat, juga tidak menjatuhkan orang. Namun Muhammadiyah merangkul, mengajak, mencerdaskan, dan membahagiakan.Â
Selain itu, Dr Supriyadi juga menanggapi kondisi di lapangan saat itu yang menunjukkan para peserta acara yang turut berbahagia dan tertawa atas momen tersebut.Â
Ia mengatakan, "Jika ada orang yang berbuat arogan dan didukung dengan orang di lingkungannya, termasuk pendakwah, itu menunjukkan bahwa ia telah gagal dalam membina umat guna mewujudkan rahmatan lil alamin karena kemungkarannya yang menyebar ke orang lain,".