Yang ketiga, ada juga pandangan orang yang menganggap bahwa pernikahannya akan lebih bahagia bila tanpa kehadiran buah hati.
Keempat, ada orang-orang yang fokusnya pada kebebasan dan tidak terikat dengan mengasuh anak. Mereka lebih memilih mengembangkan karir secara optimal.
Childfree Tak Akan Mengurangi Tekanan
Menurut Zaki keputusan utnuk tidak memiliki anak memang bisa membantu orang untuk mengurangi tekanan misalnya tekanan finansial dan keterikatan dengan anak.
"Karena jika seseorang sudah menjadi orang tua, maka bagaimanapun perhatian dan energinya akan terbagi dengan anak. Mereka juga akan terbebas dari tuntutan waktu," terang ibu dua anak itu.
Tetapi, lanjut Zaki, tekanan sosial akan tetap muncul untuk orang yang memilih untuk tidak memiliki buah hati. Karena bagaimanapun, childfree merupakan salah satu hal yang tabu untuk dibicarakan di Indonesia dengan berbagai adat dan istiadatnya.Â
"Bisa jadi orang yang memilih untuk childfree tidak mendapat dukungan sosial karena ia menjadi orang yang berbeda dari orang kebanyakan," ujarnya.
Menurutnya, tantangan mengasuh anak di masa depan sangatlah luar biasa. Hal tersebut dikarenakan perkembangan zaman yang terus berkembang dan tak bisa ditahan.
"Kebutuhan finansial juga semakin tinggi. Hal itulah yang menjadi salah satu isu terbesar dalam keputusan childfree ini, merek tidak mau mengambil resiko tersebut," tutur Zaki.
Jadi dari pandangan Zaki, orang berhak memutuskan ingin memiliki anak atau tidak. Tapi yang perlu diedukasi adalah orang-orang yang memilih untuk childfree, sudah didasarkan pada pemahaman yang sangat baik atas keputusan mereka memilih hal tersebut.
Mereka juga sudah memiliki pemahaman akan alasan dan konsekuensi yang akan diterima kelak.