Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Awas Jangan Salah Beri Pendidikan Bahasa Pada Anak

30 November 2024   06:43 Diperbarui: 29 November 2024   16:49 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Podcast Budosen Umsida

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menghadirkan inovasi dalam dunia pendidikan melalui Podcast Bedah Buku Ajar Dosen (BuDosen), Episode kali ini mengupas tuntas buku "Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SD Kelas Rendah" karya Mahardika Darmawan Kusuma Wardana MPd dan Dr Kemil Wachidah SPd I MPd.

Buku ini menawarkan pendekatan segar dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk siswa kelas rendah SD. Mahardika Darmawan, salah satu penulis sekaligus dosen Umsida, memaparkan bahwa buku tersebut ditujukan untuk mendukung pengembangan keterampilan berbahasa dan apresiasi sastra sejak dini. "Buku ini dirancang dengan metode inovatif belajar bahasa yang mudah dipahami dan diaplikasikan, sehingga dapat menjadi panduan praktis bagi guru, orang tua, dan mahasiswa," ujar Mahardika.

Menjawab Tantangan Pendidikan Dasar

Podcast ini mengangkat isu penting mengenai praktik pendidikan bahasa di kelas awal SD, terutama terkait pembelajaran membaca permulaan. Mahardika menjelaskan, "Membaca permulaan diajarkan di kelas awal, yaitu kelas 1 dan 2 SD. Anak-anak dituntut untuk melafalkan huruf dengan benar, membaca kata, hingga paragraf secara utuh." Buku ini juga menyertakan teori dan teknik yang relevan untuk mendukung kegiatan pembelajaran tersebut.

Ia menyoroti bahwa membaca permulaan menjadi dasar penting dalam kurikulum kelas awal. Namun, ia menegaskan bahwa tugas mengajarkan baca tulis dan berhitung (calistung) adalah tanggung jawab guru SD, bukan guru TK. "Jika ada sekolah dasar yang memberikan tes baca tulis dan berhitung untuk masuk SD, itu salah. Bahkan, sudah ada surat edaran dari dinas pendidikan yang melarang praktik tersebut," tegasnya.

Baca juga: Sebelum ke Masyarakat, Ini 2 Poin yang Harus Dicatat Lulusan dari Warek 1 Umsida

Mahardika menjelaskan bahwa buku ini ditujukan tidak hanya bagi mahasiswa Umsida, tetapi juga guru kelas awal SD serta masyarakat umum. "Para ibu rumah tangga yang ingin memberikan wawasan kepada anak-anaknya juga dapat memanfaatkan buku ini sebagai panduan," tambahnya.

Buku ini menjadi solusi atas tantangan yang dihadapi guru dan orang tua, seperti fenomena speech delay yang sering terjadi akibat terlalu dini mengenalkan anak pada perangkat teknologi seperti smartphone. Mahardika menekankan pentingnya pendekatan bertahap dalam belajar membaca. "Fase belajar membaca seharusnya dimulai dari mengenal huruf, kemudian kata, dua kata, kalimat, dan akhirnya paragraf," katanya.

Implikasi Pendidikan Bahasa pada Tumbuh Kembang Anak

Mahardika juga menyoroti dampak negatif dari pemaksaan kemampuan calistung kepada anak-anak TK. "Ketika anak di usia taman kanak-kanak dipaksa belajar calistung, perkembangan motoriknya bisa terganggu. Hal ini dapat berdampak buruk pada jangka panjang," ujarnya. Ia menyebutkan bahwa fase belajar di usia dini seharusnya menekankan pada pengembangan motorik kasar dan halus melalui pendekatan bermain sambil belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun