Menjadi seorang yang berkecimpung di dunia travel agent bukanlah hal yang mudah. Diperlukan beberapa kemampuan yang harus dimiliki. Seperti public speaking, research skill, atraktif, dan lain sebagainya.
Lihat juga: Jabarkan 300 Lebih Prestasi Umsida, Rektor Tegaskan Tak Ada Bedanya PTN dan PTS
Tapi hal itu bisa dipelajari di program studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (PBI Umsida) dalam mata kuliah Business English Management.
Kali ini, mahasiswa PBI Umsida semester tujuh mempraktekkan materi terkait travel agent di Yogyakarta selama tiga hari. Beberapa destinasi yang mereka kunjungi untuk praktikum kali ini seperti Benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Museum Sonobudoyo, dan Gunung Kidul.
Ada dua bagian daro travel agent yang diperagakan oleh mahasiswa ini, yaitu tour leader yang memimpin jalannya kegiatan selama satu hari penuh, dan tour guide yang memandu peserta di perjalanan dan di destinasi wisata.
Menjadi Travel Agent yang Tak Mudah
Misalnya saja Raditya Ferdi Riyanto. Pertama kali mendapatkan pengalaman sebagai tour leader, awalnya ia mengaku cukup kesulitan. Terlebih menjadi tour leader yang harus bisa mencairkan suasana agar peserta merasa nyaman dengan jasa yang diberikan.
"Namun dengan kesusahan itu lah saya mendapat pengalaman dan kemampuan baru dalam mempelajari bahasa Inggris.
Radit mengaku senang dengan model pembelajaran seperti ini. Apalagi ini merupakan kali pertamanya mempelajari bidang travel agent. Menurutnya pembelajarn ini bisa membantu dalam mengambangkan karirnya kelak.
"Walaupun jurusan kita Pendidikan Bahasa Inggris, tapi tidak ada salahnya kita belajar kemampuan lain yang bisa meningkatkan value kita ke depannya,".
Hampir sama dengan Radit, Nadia Dwi Widjayanti juga mengaku harus belajar lebih keras lantaran kosakata yang ia kuasai belum maksimal sehingga ia harus beberapa kali membaca catatan kecilnya.