"Misalnya di semester satu, mahasiswa hanya menemui pengantarnya saja. Lalu di semester berikutnya, mereka akan mempelajari kodifikasi per sistem. Kalau hanya bahasa tertentu saja nanti mereka kesulitan," katanya.
Oleh karena itu, flash card ini dibuat agar mahasiswa lebih mudah dalam belajar kodifikasi. Jika mahasiswa sudah lebih mudah menghafal, maka mereka bisa lebih bersemangat dalam belajar yang akhirnya bisa menentukan koding dengan tepat.
Flash card yang Cukup Lengkap
Flash card ini terbagi menjadi delapan sistem yang ada di dalam tubuh manusia. Di dalam kartu tersebut, termuat beberapa informasi tentang setiap organ.Â
Sistem tersebut diantaranya sistem urinary, sistem pernapasan, kardiovaskuler, reproduksi, panca indera, sistem saraf, sistem pencernaan, dan Sistem muskuloskeletal. Total flash card yang telah dibuatnya ada 107 kartu.
Ia menjelaskan, "Jadi halaman depan berisi tentang anatominya, kemudian di bagian belakang terdapat penjelasan dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa medis,".
Alat ini memiliki beberapa keunggulan. Finda sendiri belum pernah menemukan flash card yang berisi tentang anatomi medis, terlebih lagi dia lengkap dengan bahasanya. Selain itu, flash card ini juga terdapat pengertian singkat dari organ.Â
Dalam prakteknya nanti, setelah mahasiswa mendapat materi dari dosen, mereka akan menemui laboran untuk mengambil flash card dan siap digunakan untuk praktikum.
Tantangan dan Pengembangan Inovasi
dalam membuat flash card ini, Finda harus melakukan studi literasi yang cukup detail terkait setiap organ tubuh yang terdapat dalam kartu.
"Kan kita tidak boleh asal saja dalam mengumpulkan nama-namanya, harus baca-baca dulu. Lalu saya juga terkendala di desain kartu dengan total 214 desain," ucapnya.
Dengan inovasi ini, ia berencana untuk membuat flash card ini bisa tersedia secara digital agar lebih sederhana dan mahasiswa bisa lebih mudah untuk mengaksesnya.