Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dilema Pertanian dan Ketahanan Pangan Indonesia Akibat La Nina

9 November 2024   07:00 Diperbarui: 9 November 2024   07:15 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abror memaparkan beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk menghadapi fenomena La Nina agar dampaknya dapat diminimalisir. 

  1.  Sektor Pertanian

Di sektor pertanian sendiri, petani bisa menerapkan teknik drainase yang baik untuk mencegah genangan air berlebih di lahan tanam dan menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap kelembaban tinggi. 

Bagi para petani, mereka dianjurkan untuk memanfaatkan panduan pertanian yang sesuai dengan cuaca ekstrem untuk melindungi tanaman dari kerusakan.

Abror melanjutkan, "Pemerintah dan lembaga terkait dapat menyediakan informasi cuaca terkini dan panduan bagi petani untuk menyesuaikan jadwal tanam,".

  1.  Di Daerah Rawan Bencana

Sedangkan untuk kawasan yang sering terdampak atau rawan banjir, imbuhnya, masyarakat bisa memastikan saluran air dan drainase bersih dari penyumbatan, serta mempersiapkan langkah evakuasi bila banjir terjadi. 

  1.  Bidang Kesehatan

Di tingkat kesehatan, masyarakat perlu menjaga lingkungan tetap bersih untuk mencegah wabah penyakit akibat air, seperti demam berdarah dan leptospirosis. 

"Selain itu, penyediaan stok pangan dan barang kebutuhan pokok sangat penting untuk menghadapi potensi gangguan distribusi akibat bencana yang mungkin terjadi selama La Nina," tutur dosen yang juga seorang konsultan urban farming itu.

Menurutnya, penting juga untuk memiliki rencana evakuasi, persediaan makanan, dan kebutuhan pokok guna menghadapi kondisi darurat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun