4. Didukung Lingkungan Positif dan Motivasi Keluarga
Dukungan dari lingkungan sekitar, termasuk teman dan dosen, memberikan motivasi bagi Hafsah untuk terus berprestasi. Ia merasa beruntung dikelilingi oleh rekan-rekan yang suportif dan inspiratif. Selain itu, semangat Hafsah juga didorong oleh dedikasi sang ayah, Halim Sabri SSi, yang bekerja keras membiayai pendidikan.
Melihat pengorbanan ayahnya, Hafsah merasa terdorong untuk berusaha maksimal agar tidak mengecewakan keluarga.
Baca juga: Sempat Diremehkan! Maya Sara Salsabillah Bangga Jadi Lulusan Terbaik Umsida
"Saya terinspirasi oleh teman saya yang rumahnya jauh tapi tetap semangat kuliah meskipun hanya ada satu mata kuliah," jelasnya. Lingkungan yang mendukung, menurutnya, sangat penting untuk menjaga semangat dan kedisiplinan belajar.
5. Manajemen Waktu dan Disiplin dalam Menyelesaikan Tugas
Menghadapi berbagai tugas akademik, Hafsah selalu berusaha tidak menunda pekerjaan. "Kalau ada tugas, sebisa mungkin langsung dikerjakan supaya tidak menumpuk," ujar wisudawan terbaik itu. Disiplin ini membantunya untuk tetap produktif dan mencegah stres akibat tugas yang menumpuk. Selain itu, Hafsah mengisi waktu luang dengan membaca jurnal ilmiah sebagai persiapan untuk skripsi di semester akhir, yang memudahkannya dalam menemukan ide penelitian.
Pengalaman dan pencapaian Hafsah sebagai Wisudawan terbaik FST Umsida ini bukan hanya mencerminkan kecerdasan akademis, namun juga kedewasaan dalam mengatur waktu, kemampuan berorganisasi, serta dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan.
Keberhasilannya menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa untuk tetap semangat dalam meraih prestasi akademik, aktif dalam kegiatan organisasi, dan menjaga nilai-nilai kedisiplinan. Dengan segala bekal yang ia miliki, Hafsah siap melangkah ke tahap berikutnya, mengaplikasikan ilmu yang telah ia peroleh demi memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan dunia kerja.
Penulis: Ifa
Editor: Rani Syahda