Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Di Balik Indera yang Terbatas, Manusia Memiliki Akal untuk Menyintas Realita

3 November 2024   07:06 Diperbarui: 3 November 2024   07:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indera manusia sendiri tidak akan mampu untuk menangkap realitas sesuatu yang melebihi batasnya, baik batas atas maupun batas bawahnya. 

Namun akal manusia dan rasa ingin tahu yang tinggi mendorong seseorang untuk mengungkap lebih dari sekedar apa yang nampak itu, bahkan di balik itu.

Lihat juga: Liberalisme, Suatu Paham Menuju Kebebasan dan Pandangan Tentang Islam

Rasa ingin tahu manusia mendorongnya untuk menyingkap "tabir" yang menyelubungi realitas (tabir ini terbentuk karena keterbatasan inderanya). 

Namun dengan akal manusia yang dibantu dengan berbagai pengalaman inderawinya, manusia kemudian menemukan cara dan membangun alat sebagai usaha untuk mengetahui informasi yang melekat pada objek secara mendetail, dan seolah membuka tabir benda untuk kemudian menemukan hakikat dari realitas yang dihadapinya. 

Dalam konteks ini, akal manusia memiliki peran yang sangat signifikan untuk mengungkap berbagai hal yang menjadi tabir misteri pengetahuan yang disebabkan oleh keterbatasan indera. 

Dengan akal manusia dapat mencetuskan ide atau gagasan untuk bisa "ngakali" dan juga "getting around the system" atas keterbatasan yang dimiliki indera untuk dapat menangkap objek  misterius dimaksud. 

Dengan akal manusia, maka ditemukanlah berbagai alat bantu penglihatan (teleskop, mikroskop, radar), pendengaran (stetoskop), pemindaian (sonar), dan sebagainya yang menjadi bekal manusia untuk mengungkap, menyingkap, realitas atau hakikatnya yang informasi tersebut kemudian diolah oleh institusi akal. 

Akal manusia memang memiliki cara kerja yang unik, yang sangat berbeda dengan indera. Indera bekerja di ranah konkret yang fenomenal, sedangkan akal bekerja di ranah abstrak-intelektual. 

Cara Kerja Akal Manusia

Cara kerja akal dapat dipahami melalui lima kategori utama: kausalitas, kuantitas, kualitas, probabilitas, dan modalitas. Secara keseluruhan, berbagai kategori tersebut menjadi dasar bagi terbentuknya penalaran dalam diri manusia, yakni penarikan kesimpulan melalui cara yang logis, menggunakan konstruksi logika atau ilmu mantiq.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun