Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa dari Ujung Barat Sidoarjo Ini PP Tiap Hari hingga Jadi Wisudawan Terbaik Umsida 2024

1 November 2024   13:32 Diperbarui: 1 November 2024   13:37 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FST Umsida), kembali melahirkan lulusan terbaik yang sangat luar biasa. Dia adalah Dwi Rohmatul Zuroidah, wisudawan dari program studi Teknologi Pangan yang mendapat gelar sebagai wisudawan terbaik pada wisuda ke-44 Umsida 2024.

Mahasiswa yang biasa disapa Dwi ini berhasil menyelesaikan masa studinya dalam kurun waktu 3 tahun 10 bulan dan mendapat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94.

Dalam sesi wawancara oleh tim jurnalis FST Umsida, ia menyampaikan rasa syukur dan  bahagia karena ia tidak menyangka atas pencapaian ini.

"Saya cukup terkejut dan tidak menyangka bisa menjadi wisudawan terbaik. Semua kerja keras dan upaya selama di prodi Teknologi Pangan saya rasanya terbayar lunas," ujarnya. 

Menyeimbangkan Kuliah, Bekerja, dan Organisasi

Semasa kuliah, Dwi merupakan sosok yang aktif berorganisasi sekaligus menjelajahi dunia kerja. Ia pernah didapuk menjadi sekretaris Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himatepa).

Di saat yang bersamaan, Dwi juga memiliki pekerjaan sebagai pramuniaga di toko alat tulis dan kosmetik yang berada di ujung barat kabupaten Sidoarjo, tepatnya di kecamatan Tarik.

Ia menjalani pekerjaan ini setiap hari setelah jam kuliah, mulai pukul 12 siang hingga 9 malam. 

"Biasanya saya mengerjakan tugas kuliah saat toko sedang tidak ramai atau menyelesaikannya di malam hari setelah pulang kerja," jelas Dwi. 

Mengatur waktu dengan baik adalah kunci keberhasilan Dwi dalam menyeimbangkan kuliah, pekerjaan, dan organisasi. Jika ada kegiatan organisasi atau perkuliahan yang bertepatan dengan jam kerja, ia terkadang meminta izin untuk tidak masuk kerja.

Disiplin Belajar dan Dukungan Teknologi Pangan

Dok Humas Umsida
Dok Humas Umsida
Dwi memiliki strategi belajar efektif yang membantunya meraih hasil terbaik. Ia berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu dan tidak menunda pekerjaan. 

"Saya selalu menyelesaikan tugas sesuai tenggat dan tidak ragu bertanya kepada dosen atau teman jika ada yang kurang paham," tuturnya. 

Menurutnya, kedisiplinan, sikap terbuka, dan berani untuk bertanya merupakan hal paling penting dalam kesuksesannya.

Motivasi utama Dwi adalah doa dan dukungan orang tuanya yang selalu ia rasakan setiap hari. Selain itu, para dosen di program studi Teknologi Pangan Umsida juga berperan besar dalam mendukung proses belajar Dwi. 

Menurutnya, dosen-dosen ini tidak hanya memberikan pengetahuan akademik, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan. 

"Setiap hari saya bersemangat kuliah karena dukungan dari orang tua, doa yang terus dipanjatkan, dan lingkungan belajar yang positif dari para dosen serta teman-teman prodi Teknologi Pangan yang selalu mendukung satu sama lain," jelasnya.

Suka dan Duka Selama Menempuh Studi

Dalam perjalanan kuliahnya, ia merasakan suka dan duka yang membentuk kepribadiannya. Ia merasa beruntung bisa mendapatkan pengalaman baru dan pengetahuan ilmiah yang didukung fasilitas pembelajaran yang memadai di Umsida, khususnya di prodi Teknologi Pangan.

Namun, perjalanan kuliah tidaklah mudah. Rumahnya yang cukup jauh dari kampus membuatnya harus menempuh jarak hampir 30 kilometer setiap hari menggunakan sepeda motor. 

Selepas kuliah, ia melanjutkan perjalanannya ke tempat kerja hingga malam hari. Meski berat, ia tetap menjalani aktivitas ini dengan tekun dan semangat yang tinggi.

Sebagai wisudawan terbaik, Dwi berpesan kepada mahasiswa Umsida yang masih menempuh studi. Ia mengajak rekan-rekannya untuk tidak melewatkan kesempatan yang ada selama di bangku kuliah. 

"Untuk teman-teman yang masih menempuh studi, tambahkan semangat belajar, dan ambil kesempatan sebanyak-banyaknya dengan mengikuti organisasi atau riset bersama dosen di kampus," pesannya.

Menurut Dwi, setiap mahasiswa harus memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan studi dengan baik, dan meraih beasiswa atau predikat akademik merupakan bentuk pengabdian kepada orang tua. 

"Selain membantu meringankan beban orang tua, prestasi akademik juga bisa menjadi bekal kita untuk berkembang lebih tinggi lagi," tambahnya.

Perjalanan Dwi Rohmatul Zuroidah di Umsida menjadi inspirasi nyata bahwa ketekunan dan kerja keras dapat menghasilkan pencapaian luar biasa. 

Mampu menyeimbangkan kuliah, pekerjaan, dan organisasi dengan baik merupakan bukti dedikasi dan keteguhannya dalam meraih impian. 

Keberhasilan Dwi bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk berani bermimpi dan bekerja keras.

Penulis: Ifa

Penyunting: Romadhona S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun