Meski begitu Maya juga sempat merasakan beberapa hal yang kurang menyenangkan selama berkuliah.
"Duka yang saya rasakan adalah ketika ada yang meremehkan kuliah di Umsida," ujarnya.
Maya mengakui, alasan awal dirinya memilih Umsida adalah jaraknya yang dekat dengan rumah. Namun, setelah menjalani perkuliahan, ia merasa bahwa Umsida adalah pilihan yang tepat.
"Selama berkuliah saya punya banyak teman yang mendukung dan memberi motivasi. Para dosen Umsida juga tidak henti membagikan ilmunya, bagi saya mereka sangat inspiratif. Ada banyak seminar yang diadakan di Umsida untuk membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dan jaringan," jelasnya dengan antusias.
Baca juga:Â Ini Alasan Pentingnya Pendidikan Bagi Para Wisudawan Umsida
"Alhamdulillah, berkuliah di Umsida adalah keputusan terbaik. Ada banyak pengalaman menyenangkan yang saya rasakan, bahkan sulit diungkapkan dengan kata-kata," tambah wisudawan terbaik itu.
Terakhir, Maya memberikan saran untuk mahasiswa Umsida agar dapat menyelesaikan studi mereka dengan baik.
"Saran saya adalah memanfaatkan waktu sebaik mungkin, terutama saat dosen menjelaskan materi di kelas. Dengan begitu, kita tidak perlu belajar terlalu keras di rumah. Temukan metode belajar yang efektif agar tidak membebani diri sendiri. Lingkungan pertemanan yang saling mendukung juga sangat penting. Yang paling penting, hadapi semua rintangan dengan tenang, karena rasa takut dalam menghadapi proses itu wajar. Jangan lupa meminta dukungan dari orang-orang terdekat, dan apapun hasilnya, yang penting kita sudah berusaha," pungkas wisudawan terbaik Umsida itu.
Dengan pengalaman akademik dan perjalanan masa studi yang inspiratif, Maya Sara Salsabillah layak menjadi contoh nyata bagi mahasiswa Umsida yang tengah berjuang meraih kesuksesan dalam studi.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah
Editor: Rani Syahda