Bidang ekonomi akan menjadi prioritas utama, dan Prabowo tampaknya akan memilih para profesional yang kompeten untuk menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi, ketimpangan sosial, dan krisis lingkungan.Â
Para ekonom, teknokrat, dan pelaku bisnis berpengalaman bisa diharapkan mengisi posisi kunci dalam kabinet untuk menjaga stabilitas fiskal dan mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif.
Kritik Akan Kabinet Prabowo Gibran
Selain poin apresiasi yang bisa menjadi sumber kekuatan pemerintahan mendatang, tentu terdapat poin-poin kritik yang perlu mendapat perhatian.
 Potensi Dominasi Elit Politik dan Dinasti
Kritik utama yang sering muncul terkait dengan kabinet Prabowo adalah potensi dominasi oleh elit politik dan pengaruh dinasti.Â
Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden menimbulkan kekhawatiran bahwa ada kecenderungan untuk menempatkan figur yang terkait secara politik atau keluarga ke dalam posisi strategis.Â
Isu dinasti politik ini dapat mengikis kepercayaan publik terhadap meritokrasi dalam pembentukan kabinet.
 Kurangnya Keterwakilan Gender dan Minoritas
Dalam beberapa periode pemerintahan sebelumnya, keterwakilan perempuan dan kelompok minoritas menjadi sorotan penting dalam kabinet.Â
Jika pemerintahan Prabowo tidak menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kesetaraan gender dan inklusi kelompok-kelompok marginal, hal ini dapat memicu kritik dari masyarakat dan organisasi internasional terkait keberagaman dalam pemerintahan.
 Risiko Politisasi dan Bagi-Bagi Kursi
Salah satu tantangan utama dalam membentuk kabinet adalah menghindari politisasi berlebihan dan praktik "bagi-bagi kursi" sebagai kompensasi bagi koalisi politik pendukung.Â
Penunjukan menteri dari partai politik tanpa mempertimbangkan kualifikasi dan profesionalisme mereka dapat menghambat efektivitas pemerintahan.Â