Jenis celotehan seperti ini pasti sudah tidak asing lagi. Anak-anak sering memanggil temannya dengan nama julukan, yaitu nama orang tua mereka.Â
Walau beberapa dari mereka menganggap itu adalah sebuah candaan, tapi tak sedikit pula yang marah karena dianggap merendahkan. Bahkan jika hal itu terjadi, bisa saja menimbulkan perkelahian.
 Mengucapkan kata kasarÂ
Bentuk verbal bullying yang sering ditemui berikutnya adalah perkataan kasar atau mengumpat. Saat ini, tak jarang anak kecil yang sudah mahir mengumpat, bahkan itu sudah menjadi hal yang biasa.
Mengumpat merupakan pengucapan kata kasar sebagai bentuk spontanitas sebagai bentuk curahan hati seseorang. Dari riset ini ditemukan bahwa pelaku yang berucap kasar untuk membully teman lainnya sebagai suatu kebiasaan dan ia juga mengaku sulit untuk mengendalikan diri dalam berucap.Â
Dengan mengucapkan kata kasar, dapat dipahami bahwa pelaku bullying tersebut  melakukan  tindakan bullying karena dianggap sebagai hal yang biasa sehingga  pelaku bebas mengucapkan perkataan itu.Â
 Menyoraki Â
Menyoraki merupakan hal yang menyenangkan dikalangan siswa, karena menyoraki  teman bukan dilakukan sendirian, tetapi bersamaan.Â
Berdasarkan riset ini, sang pembully biasanya menyoraki temannya ketika mereka membuat kesalahan, baik pada proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran.
Di momen itulah, para pelaku dengan mudahnya menyoraki tanpa memikirkan perasaan  korban. Pelaku senang jika temannya dipermalukan di depan umum, terlebih jika korban tidak marah atau menahan emosinya, jadi pelaku bisa melakukan tindakannya hampir setiap hari.
 Mempermalukan
Tak jarang siswa yang gemar mempermalukan temannya. Perilaku ini dilakukan saat korban  mempunyai  suatu kesalahan, sehingga pelaku dengan mudah mempermalukan mereka. Akibatnya, korban bullying menjadi sosok yang kurang percaya diri.
Berdasarkan riset ini, pelaku verbal bullying bahkan melakukannya dengan senang dan  dianggap menjadi hal yang biasa bagi mereka.Â
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa pelaku pembulian verbal  dengan  mempermalukan temannya, dilakukan dengan hati senang dan  biasa  saja  bagi  pelaku  pembulian. Â