Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gaungkan Perjuangan Palestina dalam Yudisium 44 FAI Umsida

11 Oktober 2024   12:39 Diperbarui: 11 Oktober 2024   12:40 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya dari pihak universitas, perwakilan mahasiswa yudisium juga diberikan kesempatan untuk berbicara. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih kepada para dosen yang telah membimbing sepanjang perjalanan pendidikan mereka. Salah satu mahasiswa menyatakan, "Kami sangat bersyukur bisa sampai pada tahap ini, bimbingan dari para dosen dan fasilitas yang disediakan universitas sangat membantu kami dalam menggapai cita-cita."

Suasana semakin haru ketika mahasiswa asal Gaza diberi kesempatan untuk berbicara. Dalam pidatonya yang penuh emosi, ia berbagi perjuangan berat untuk memperoleh pendidikan di tengah konflik di negaranya.

"Saya berasal dari Gaza, tempat di mana pendidikan sangat sulit diakses. Namun, berkat dukungan dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, saya bisa meraih mimpi saya. Terima kasih untuk semuanya," ujarnya dengan suara bergetar, diikuti oleh tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.

Simbol Solidaritas dan Kemanusiaan

Yudisium kali ini memang berbeda dengan kehadiran simbol-simbol Palestina. Selain syal yang dikenakan oleh para dosen dan peserta, bendera kecil Palestina yang dibagikan menambah dimensi solidaritas dalam acara tersebut. Bukan hanya perayaan akademik, Yudisium XLIV FAI Umsida menjadi momentum refleksi tentang pentingnya pendidikan sebagai hak asasi dan solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Acara ini semakin memperkuat posisi Umsida dalam mendukung mahasiswa dari wilayah konflik seperti Palestina. Keberhasilan mahasiswa asal Gaza ini membuktikan bahwa pendidikan adalah hak universal yang tidak boleh terhalang oleh apapun, bahkan oleh perang dan konflik.

Baca juga: Prodi Hukum Umsida Siapkan Lulusannya Berdaya Saing Tingkat ASEAN

Di akhir acara, seluruh peserta yudisium dan tamu undangan mengangkat bendera kecil Palestina sebagai simbol solidaritas. Ini bukan hanya bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina, tetapi juga pengingat bahwa kita semua memiliki peran dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.

Penutupan acara Yudisium XLIV FAI Umsida dilakukan dengan semangat kebanggaan dan keharuan. Para peserta diingatkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang meraih gelar, tetapi tentang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan memperjuangkan hak-hak dasar, termasuk pendidikan bagi mereka yang hidup di wilayah konflik.

Melalui acara ini, Umsida kembali menegaskan perannya dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga peka terhadap isu-isu kemanusiaan global. Solidaritas yang ditunjukkan untuk Palestina di Yudisium ini adalah bukti bahwa Umsida tidak hanya peduli pada pendidikan, tetapi juga pada kesejahteraan global dan keadilan.

Dengan semangat ini, Umsida terus melangkah maju sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen mencetak generasi yang peduli terhadap keadilan sosial dan siap memperjuangkan hak asasi manusia di berbagai belahan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun