Bidan di rumah sakit juga dapat terlibat dalam menangani kasus gangguan kehamilan dan persalinan. Saat ada komplikasi, mereka bertugas untuk menangani pasien, namun jika belum berhasil, maka bidan bertugas untuk merujuk pasien untuk ditangani dokter.
- Bidan di Puskesmas
Di Puskesmas, bidan bertugas untuk melayani masyarakat luas, mulai dari menjadi bidan desa atau menjadi petugas posyandu balita dan lansia.Â
Peran bidan di puskesmas juga mencakup edukasi kesehatan reproduksi, pemeriksaan kehamilan rutin, serta memberikan pelayanan kontrasepsi dan imunisasi untuk bayi.
- Bidan di Rumah Bersalin
Seperti nama tempatnya, di sini para lulusan bertanggung jawab untuk mendampingi ibu selama proses persalinan, menyediakan perawatan pasca-persalinan, serta memastikan bayi dalam kondisi sehat.Â
Peran ini sangat dihargai di masyarakat yang menginginkan proses persalinan yang lebih nyaman dan kurang intervensi medis.
 Praktik Mandiri
Seorang lulusan bidan tak hanya bisa menjadi nakes di suatu instansi kesehatan saja, tapi mereka juga bisa membuka praktiknya sendiri.
Cholifah menjelaskan, "Namun memang ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum membuka praktek. Setidaknya mereka sudah memiliki pengalaman kerja sebagai nakes dan sudah lulus program profesi,".
Mereka juga harus memiliki tanda registrasi yang bisa didapatkan setelah lulus dari program profesi dan sudah mengikuti uji kompetensi nasional.
 Kewirausahaan
Di jurusan kebidanan Umsida, para mahasiswa mendapat mata kuliah kewirausahaan yang mempelajari tentang cara memulai usaha termasuk membuka praktek.
Untuk mematangkan materi itu, selanjutnya mereka akan mendapat mata kuliah penunjang bernama manajemen praktik mandiri bidan.
Lulusan jurusan Kebidanan juga bisa membuka layanan akupresur, yaitu perawatan membantu proses kehamilan, persalinan, dan pasca-persalinan dalam mengatasi berbagai tantangan fisik dan emosional.